> >

Viral Kawin Tangkap di NTT, Budayawan: Ini Bukan Budaya Sumba, tapi Penyimpangan

Bali nusa tenggara | 9 September 2023, 17:34 WIB
Tangkapan layar aksi kawin tangkap yang viral di media sosial, polisi saat ini sudah mengamankan dan memerika lebih lanjut para pelaku. Budayawan Sumba, Pater Robert Ramone menegaskan praktik kawin tangkap bukan budaya masyarakat Sumba. (Sumber: Twitter/Kompas.com)

"Alasannya dapat terjadi karena orang tua anak gadis berutang (kerbau) kepada orang lain, namun tak sanggup melunasi utangnya. Dari sini muncul negosiasi dari orang tua gadis atau dari pihak pemilik kerbau untuk menikahi putrinya. Dengan demikian, utang kerbau tidak akan ditagih lagi," lanjutnya.

 

Pelaku kawin tangkap ditangkap

Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, Polres Sumba Barat Daya telah menangkap empat terduga pelaku utama kawin tangkap di NTT yang viral belakangan ini. Kabid Humas Polda NTT Kombes Ariasandy menyebut pihaknya juga memeriksa enam saksi sehubungan kejadian ini.

"Para saksi yang diperiksa itu, yakni korban berinisial DM, ibu korban dan para terduga pelaku termasuk sopir kendaraan yang mengangkut korban," kata Kombes Ariasandy, Sabtu (9/9).

Ia mengatakan, Polres Sumba Barat Daya bersama Polsek Wewewa Barat langsung bertindak usai video kawin tangkap menyebar di media sosial. Polisi bergerak ke daerah kejadian, yakni ampung Erunaga, Desa Weekurra, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya pada Kamis (7/9) sekitar pukul 14.00 Wita.

Polisi kemudian menangkap sembilan orang yang diduga terlibat kawin tangkap tersebut. Mereka berinisial JBT, MN, HT, VS, LN, MDL, LDL, L, dan J. 

Setelah melalui proses pemeriksaan awal, lima orang di antaranya dibebaskan. Sementara empat pria lain, yakni JBT, MN, HT, dan VS, tetap menjalani pemeriksaan lebih lanjut karena diduga kuat sebagai pelaku utama.

Baca Juga: Fakta-fakta Aksi Kawin Tangkap di Sumba Barat Daya NTT, Kronologi dan Motif Versi Polisi

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com, Kompas TV


TERBARU