> >

Fakta-fakta Aksi Kawin Tangkap di Sumba Barat Daya NTT, Kronologi dan Motif Versi Polisi

Bali nusa tenggara | 9 September 2023, 11:32 WIB
Tangkapan layar Aksi kawin tangkap yang viral di media sosial, polisi saat ini sudah mengamankan dan memerika lebih lanjut para pelaku. (Sumber: Twitter/Kompas.com)

2. Kronologi Kejadian

Menurut Ariasandy, kasus ini bermula saat korban dengan inisial DM berada di rumahnya di Kampung Belakang, Kelurahan Weetabula, Kecamatan Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya.

Tak lama kemudian, paman korban datang dan menyampaikan kepada DM tentang keributan yang terjadi di belakang Rumah Budaya. Korban dan pamannya lalu berangkat ke lokasi tersebut. 

Tiba di pertigaan Wowara, Desa Waimangura, Kecamatan Wewewa Barat, paman korban turun dari kendaraan untuk membeli rokok. 

Namun, beberapa saat kemudian, sekitar 20 orang terduga pelaku datang dan langsung menculik korban.

"Mereka membawa korban ke rumah salah satu pelaku di Kampung Erunaga, Desa Weekura, Kecamatan Wewewa Barat," ujar Ariasandy. 

"Saat ini, anggota di lapangan tengah melakukan penyelidikan menyeluruh, dan masyarakat diminta untuk mempercayai pihak kepolisian sampai hasil penyelidikan resmi dari Polres Sumba Barat Daya diterbitkan," ujar dia seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (9/9).

3. Pelaku dan Korban adalah Pasangan Kekasih

Dikutip dari sumber yang sama, Kapolres Sumba Barat Daya AKBP Sigit Harimbawan mengkonfirmasi adanya insiden seperti dalam video tersebut.

Berdasarkan keterangan tersangka, Sigit mengatakan, pelaku dan korban saling mengenal.

Keduanya memiliki hubungan dan sudah berpacaran. Menurut Sigit, motif pelaku melakukan aksi kawin tangkap untuk mengajak korban menikah dan tidak ada motif lain.  

Sejak bertugas di Sumba Barat Daya mulai 2021, Sigit mengaku baru pertama kali menemukan kasus kawin tangkap. Disebutkan, tradisi kawin tangkap di Sumba dikenal dengan Padeta Mawinne.

Baca Juga: Mengenal Tradisi Kawin Tangkap di Sumba Barat Daya NTT yang Sedang Viral di Medsos

Penulis : Kiki Luqman Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV, Kompas.com


TERBARU