Hari ini Dua Ibu Kasus Bayi Tertukar di Bogor Jalani Pemeriksaan DNA di RS Berbeda
Jabodetabek | 21 Agustus 2023, 11:07 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pasien B, atau Nyonya D akan menjalani tes deoxyribonucleic acid atau DNA di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
Sama seperti Nyonya D, Siti Mauliah juga menjalani tes DNA silang di rumah sakit di kawasan Sentul, Bogor. Dijadwalkan tes DNA Siti berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB.
Suami Siti, Tabrani berharap dengan adanya tes DNA bagi kedua pasien, kasus bayi tertukar di Rumah Sakit Sentosa Bogor mendapat jawaban yang pasti.
Siti menerima kembali buah hatinya yang diduga tertukar, begitu juga dengan Nyonya D mendapat penjelasan mengenai bayi yang dirawat selama ini.
Keduanya diketahui melahirkan di RS Sentosa Bogor di hari yang sama pada 18 Juli 2022. Bayi laki-laki mereka diduga tertukar.
Baca Juga: Setuju Tes DNA, Ibu Bayi Tertukar di Bogor Ajukan Syarat Tes Dilakukan di RSCM
"Tes DNA di Sentul, kita berangkat dari sini jam 08:00 WIB, tes DNA-nya jam 10.00 WIB. Harapannyamudah-mudahan segera beres ya masalah ini dan diberikan jalan terbaik," ujar Tabrani, saat dikonfirmasi, Senin (21/8/2023).
Sebelumnya, pasien Nyonya D yang diketahui warga Tajur Halang, Kabupaten Bogor, tidak pernah mau datang atau bersedia tes DNA.
Kemauan pasien Nyonya D menjalani tes DNA membuat Siti berlega hati. Siti menyatakan dirinya tetap menjalin komunikasi dengan pasien B, walaupun jika nantinya hasil tes DNA positif.
Ia tidak mau komunikasi terputus lantaran bayi laki-laki yang diduga milik pasien B dirawat dengan sepenuh hatinya. Begitu juga pasien B yang merawat anak Siti.
"Kalau misalnya ini bener anak kita ketuker, kita kan udah saling urus bayi masing-masing, mudah-mudahan kita ke depan saling bersilaturahmi, jadi saling kunjung-mengunjungi. Kita menyambungkan untuk kekeluargaan jadi saudara, lah, selamanya," ujar Siti, Rabu (16/8/2023).
Baca Juga: Bertemu Ibu Bayi Tertukar Setahun, Menko PMK Muhadjir Effendy Janji Kawal Kasus Hingga Tuntutas
Sanksi Peringatan dan Dinonaktif
Sebanyak 15 tenaga kesehatan RS Sentosa Bogor mendapat sanksi surat peringatan I (SP-1) dan dinonaktifkan dari tugas.
Sebanyak 15 tenaga kesehatan ini terdiri dari perawat dan bidan yang menangani pasien melahirkan di RS Sentosa Bogor pada 18 Juli 2022.
Juru Bicara RS Sentosa Gregg Djako menjelaskan dari 15 nakes, RS Sentosa membebastugaskan lima perawat dan bidan yang terlibat langsung menangani kelahiran bayi Ibu Siti Maulia (37) dan Ibu atau pasien B.
Gregg menyatakan mereka dipindahkan atau ditempatkan ke bagian administrasi untuk sementara waktu untuk kepentingan pihak kepolisian yang tengah mengusut kasus ini.
Baca Juga: Bayi Usia 2 Bulan Kritis Diduga Salah Diberi Susu oleh Perawat di Rumah Sakit di Jakarta
Setelah itu, kata Gregg, pihak rumah sakit bakal mengambil tindakan keras kepada perawat dan bidan tersebut. Sedangkan sisanya RS Sentosa sudah memberikan SP-1.
"Kita mendalami dan mencari mana yang paling berperan dan mengetahui betul peristiwanya," ujar Gregg.
"Jadinya yang 10 orang kita SP1 saja. Sedangkan yang 5 perawat dan bidan dinonaktifkan atau dibebastugaskan," ucapnya.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV