Resmi, Pemerintah akan Beri Subsidi Tarif LRT Jabodebek, Cek Rute dan Harganya di Sini
Jabodetabek | 19 Agustus 2023, 07:31 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan akan memberikan subsidi tarif Lintas Raya Terpadu Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (LRT Jabodebek). Besaran tarif LRT Jabodebek yaitu Rp5.000 untuk 1 kilometer (km) pertama dan Rp700 untuk km selanjutnya.
Besaran tarif bersubsidi LRT Jabodebek telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 67 tahun 2023 tentang Tarif Angkutan Angkutan Orang dengan Kereta Api Ringan (LRT) Terintegrasi Jabodebek untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik (ditetapkan pada 14 Juli 2023).
Perumusan tarif LRT Jabodebek ini telah memperhatikan kemampuan atau daya beli masyarakat serta untuk mendorong minat masyarakat untuk beralih ke angkutan massal.
“Pemerintah menetapkan tarif LRT melalui Public Service Obligation (PSO) atau Kewajiban Pelayanan Publik, dengan membiayai selisih dari biaya yang diusulkan oleh operator LRT Jabodebek, agar biayanya lebih terjangkau bagi masyarakat banyak,” ujar Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal di Jakarta, dalam keterangan tertulisnya Jumat (18/8/2023).
Baca Juga: Catat, Tak Boleh Sembarangan Memotret dan Merekam di Kawasan LRT Jabodebek, Ini Aturannya
Risal mengatakan, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) telah melakukan studi dalam menetapkan tarif yang terjangkau.
Sejumlah kajian dilakukan dalam penghitungan tarif tersebut di antaranya yaitu: ability to pay (ATP) atau kemampuan untuk membayar, willingness to pay (WTP) atau kemauan untuk membayar, berapa tarif moda transportasi lainnya sebagai pembanding, dan berapa biaya operasional yang dikeluarkan oleh operator.
Risal mencontohkan perbandingan tarif usulan dari operator (belum disubsidi) dengan tarif bersubsidi di beberapa rute yaitu:
1. Rute Stasiun Dukuh Atas - Jatimulya sepanjang ± 28 km, tarif usulan operator sebesar Rp37.268, sementara tarif bersubsidinya yaitu sebesar Rp23.900 (PSO sebesar 36%).
2. Rute Stasiun Dukuh Atas - Harjamukti sepanjang ± 25 km, tarif usulan dari operator sebesar Rp33.275, sementara tarif bersubsidinya sebesar Rp21.800 (PSO sebesar 34%).
3. Rute Stasiun Harjamukti - Jatimulya sepanjang ± 33 km, tarif usulan operator sebesar Rp43.923, sementara tarif bersubsidinya sebesar Rp27.400.
4. Rute Stasiun Dukuh Atas – Stasiun Cawang sepanjang ± 10 km tarif bersubsidi sebesar Rp11.300.
5. Rute Stasiun Dukuh Atas – Stasiun Halim sepanjang ± 13 km tarif bersubsidi sebesar Rp13.400.
6. Rute Stasiun Harjamukti – Stasiun Cawang sepanjang ± 15 km tarif bersubsidi sebesar Rp14.800.
7. Rute Stasiun Harjamukti – Stasiun Halim sepanjang ± 19 km tarif bersubsidi sebesar Rp17.600.
Baca Juga: Para Artis Tertawa Saat Jokowi Bercana Soal Cak Lontong Usai Jajal LRT
8. Rute Stasiun Jatimulya – Stasiun Cawang sepanjang ± 18 km tari bersubsidi Rp16.900.
9. Rute Stasiun Jatimulya – Stasiun Halim sepanjang ± 15 km tarif bersubsidi Rp14.800.
10. Rute Stasiun Cawang – Stasiun Halim sepanjang ± 4 km tarif bersubsidi Rp7.100.
Selain tarif LRT Jabodebek bersubdisi, Risal mengungkapkan, pihaknya tengah mengusulkan beberapa skema pemberian tarif promo dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan RI.
Jika usulan ini disetujui, akan diterapkan pada saat LRT Jabodebek pertama kali dioperasikan atau Commercial Operation Date (COD) yang ditargetkan akan dilakukan pada akhir Agustus 2023.
Baca Juga: Targetkan LRT Jabodebek Sudah Beroperasi pada 26 Agustus 2023, Ini Kata Jokowi soal Harga Tarif
“Ini merupakan usulan kami agar semakin menarik minat masyarakat untuk beralih ke angkutan massal LRT Jabodebek. Dengan semakin banyak masyarakat yang menggunakan angkutan massal, diharapkan dapat menekan tingkat kemacetan dan polusi udara, khususnya di wilayah perkotaan teraglomerasi seperti Jabodetabek,” tuturnya.
Risal menuturkan, terdapat dua skema usulan penerapan tarif promo yaitu: pertama, memberikan diskon tarif sebesar 78% dan memberikan diskon tarif terjauh sebesar Rp20.000 saja.
Saat ini DJKA masih merumuskan konsep baik besaran dan waktu pelaksanaannya, serta perumusan regulasi yang menjadi dasar hukum pemberlakuan promo ini.
“Kalau ini disetujui, kami akan terapkan saat LRT Jabodebek beroperasi komersial pada akhir Agustus mendatang,” ungkapnya.
Penulis : Dian Nita Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV