> >

Tekan Polusi di Jakarta, Pemerintah Buka Opsi "4 in 1" untuk Mobil yang Lewat Jalanan Ibu Kota

Jabodetabek | 14 Agustus 2023, 16:52 WIB
Untuk mengurangi polusi udara di Jakarta, pemerintah mempertimbangkan penerapan sistem “4 in 1” untuk mobil. (Sumber: Antara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Untuk mengurangi polusi udara di Jakarta, pemerintah mempertimbangkan penerapan sistem “4 in 1” untuk mobil. Jika sistem "4 in 1" diterapkan, nantinya kendaraan yang melintas di jalur tertentu, minimal harus berisi empat orang. 

Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai menghadiri rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai polusi udara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (14/8/2023).

“Dipertimbangkan untuk membuat '3 in 1' itu jadi '4 in 1'. Jadi katakanlah yang dari Bekasi, Tangerang, dan Depok, mereka bersama ke kantor gantian mobilnya sehingga jumlahnya menurun,” kata Budi kepada wartawan.

Baca Juga: Jokowi Tekankan Dua Catatan Hasil Ratas Soal Polusi Udara di Jabodetabek, Ini Isinya

Menurut Budi, kebijakan itu menjadi salah satu opsi lantaran mobil-mobil yang melintasi jalanan Jakarta hanya diisi 1 atau 2 orang. Sehingga mobil-mobil berdesakan di jalanan Ibu Kota dan meningkatkan polusi udara. 

Pemerintah juga akan memperkuat penegakan hukum mengenai syarat emisi bagi kendaraan yang ingin melintasi Jabodetabek.

Kementerian Perhubungan akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan Polri untuk memperketat penerapan uji emisi bagi kendaraan.

“Jika kendaraan tidak lolos uji emisi, mereka tidak memiliki hak melakukan perjalanan di Jabodetabek,” ujar Budi. 

Seperti diketahui, kendaraan yang tidak lolos uji emisi berarti mengeluarkan zat buang yang lebih tercemar ke udara. 

Baca Juga: Polusi Udara Jadi Ancaman bagi Anak-Anak, Simak 5 Tips Mencegah Dampak Kualitas Udara yang Buruk

Budi mengungkapkan, dalam rapat itu, Presiden Jokowi juga meminta PLN untuk menambah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), guna meningkatkan minat masyarakat terhadap kendaraan listrik.

“Saya sampaikan penggunaan EV (electric vehicle) ini perlu intensif dilakukan, tidak saja instansi pemerintah tapi swasta di Jabodetabek mulai menggunakan EV dari motor, dari mobil, dan bersamaan dengan yang lain,” ujarnya. 

Budi menuturkan perlunya menekan disparitas harga kendaraan listrik dengan melakukan standardisasi baterai agar peminat kendaraan listrik semakin banyak.

Sehingga masyarakat akan banyak yang membeli mobil listrik karena harganya sudah makin terjangkau. 

Baca Juga: Jakarta Dikepung Polusi Hingga Buat Kesehatan Terancam, Begini Kata WALHI dan Dokter Paru

Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Antara


TERBARU