> >

Pengamat Minta Pemprov DKI Tetapkan Status Bahaya pada Kondisi Udara di Jakarta

Jabodetabek | 14 Agustus 2023, 15:07 WIB
Ilustrasi warga beraktivitas menggunakan masker akibat buruknya kualitas udara. (Sumber: Tribunnews/Irwan Rismawan)

 

Sebagai upaya untuk merampingkan lalu lintas dan mengurangi polusi, Nirwono juga mendorong penerapan sistem jalan berbayar elektronik, rekayasa lalu lintas yang lebih efektif seperti menutup u-turn, mengatur jalan satu arah selama jam sibuk, hingga memberantas parkir liar dan parkir tepi jalan.

Selanjutnya, Nirwono menyoroti pentingnya pembenahan tata ruang kota di wilayah Jabodetabek dengan memperkenalkan hunian vertikal yang terjangkau. 

Baca Juga: KLHK Bantah Polusi Udara di Jakarta Terburuk di Dunia, Ini Penjelasannya

Konsep Transit Oriented Development (TOD) di titik-titik transportasi massal juga dapat dibuat guna mengurangi beban transportasi dan mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas publik. Trotoar dan jalur sepeda perlu diperluas untuk memfasilitasi transportasi alternatif.

Menurut Nirwono, sektor transportasi adalah penyumbang terbesar polusi udara, yakni sebesar 75 persen. Saat ini, mayoritas penduduk masih mengandalkan kendaraan pribadi, sementara pengguna transportasi publik hanya menyumbang 10 persen. 

"Jadi, sektor transformasi yang harus dibenahi total,” pungkasnya.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com, Kompas TV


TERBARU