Greenpeace: Pemerintah Sudah Tahu Polusi Udara Tinggi, tapi Tak Beri Peringatan Dini ke Masyarakat
Jabodetabek | 13 Agustus 2023, 11:46 WIBSistem peringatan dini polusi udara ini perlu dibangun digiatkan untuk memperkuat pengendalian polusi udara di masyarakat dan meningkatkan kesadaran publik terkait bahaya polusi udara.
“Informasi mengenai kualitas udara yang tidak sehat perlu diberikan secara berkala kepada masyarakat. Itu beserta dengan langkah antisipasi yang harus dilakukan,” kata Agus, Selasa (8/8).
“Dengan begitu, kesadaran warga tentang polusi udara bisa lebih baik. Polusi udara menjadi masalah serius yang harus diantisipasi,” sambungnya.
Pemerintah diharapkan memperbanyak titik-titik pemantauan atau alat ukur mutu udara. Segala informasi dari hasil pemantau ini harus bisa diakses oleh masyarakat dengan mudah.
Baca Juga: KLHK: Polusi Udara di Jakarta Diperparah Angin Muson Timur yang Bawa Udara Kering dari Australia
Kualitas Udara di Jakarta
Indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta menjadi yang terburuk di dunia pada Minggu (13/8) per pukul 09.11 WIB. Angka AQI di Jakarta mencapai 169 yang masuk kategori Tidak Sehat.
Adapun, konsentrasi Particulate Matter (PM 2.5) di Jakarta mencapai 90,4 mikrogram per meter kubik atau 18,1 kali di atas nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Material yang terkandung dalam PM 2.5 ini disebut menjadi penyebab berbagai gangguan saluran pernapasan.
Berdasarkan tingkat polusinya, Jakarta diperkirakan dalam kondisi tidak sehat selama beberapa hari ke depan, setidaknya hingga Selasa (15/8).
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.id