> >

Soal Bayi Tertukar di Bogor, Pemkab Terjunkan Dinkes untuk Bantu Selesaikan Masalah

Jawa barat | 13 Agustus 2023, 00:00 WIB
Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan soal dugaan bayi Siti Mauliah (37) yang tertukar di rumah sakit. (Sumber: Tangkap Layar Kompas TV.)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor Jawa Barat terjunkan tim Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk menangani soal dugaan bayi Siti Mauliah (37) yang tertukar di rumah sakit.

Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan, menuturkan telah memerintahkan Kepala Dinkes untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Saya perintahkan Kadinkes untuk menyelesaikan permasalahan yang luar biasa ini," kata Iwan di Bogor, Sabtu (12/8/2023).

Iwan pun menyebut, adapun solusi atas kasus dugaan bayi yang tertukar ini adalah dengan melakukan tes DNA.

"Kalau sudah jelas tertukar, ya harus ditukar kembali dengan kami, pemerintah sebagai penengah," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan, terkait kasus ini, tidak menutup kemungkinan adanya sanksi tegas terhadap pihak Rumah Sakit Sentosa Bogor jika terbukti terjadi kelalaian atas tertukarnya bayi Siti tersebut.

"Mungkin ada sanksi (untuk rumah sakit) kalau menurut saya, karena ini kelalaian yang berdampak cukup luar biasa," ujarnya menegaskan. 

Diberitakan sebelumnya, bayi yang dilahirkan oleh Siti Mauliah (37), seorang ibu di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diduga tertukar dengan bayi orang lain setelah dilahirkan pada tahun lalu.

"Satu tahun yang lalu klien saya lahiran secara sesar, kemudian hari pertama masih megang bayi yang dia lahirkan, kemudian hari kedua ketika dikasih, sudah beda secara feeling ketika menyusui," ujarnya, Kamis (10/8/2023), dikutip Tribunnews.com.

Baca Juga: Penjelasan RS soal Bayi Tertukar: Klaim Dapat Informasi setelah 11 Bulan-Nasib Pegawai yang Terlibat

Kejanggalan lain, kata dia, adalah pertanyaan dari salah satu perawat di rumah sakit tersebut, yang menanyakan perihal gelang yang menempel pada bayi tersebut.

"Biasanya gelang itu disimpan, ini dikasih. Pas dilihat, gelangnya itu atas nama pasien yang lain. Jadi semenjak itu, klien kami mencari kebenaran informasi, tapi pihak rumah sakit mengatakan hanya gelang saja yang tertukar," ucapnya.

Kemudian, kata dia, kasus dugaan bayi tertukar tersebut berlarut, hingga pada Mei 2023, Siti melaporkan dugaannya tersebut kepada pihak rumah sakit.

Ia menjelaskan sekitar dua bulan lalu pihaknya sudah mengadakan audiensi dengan pihak RS beserta direkturnya. Kemudian pihak RS memberikan jawaban untuk Siti melakukan tes DNA yang difasilitasi pihak RS.

Dan dari hasil tes DNA menunjukkan bahwa anak yang dirawat Siti selama ini bukan anak biologisnya.

Sementara itu, berdasarkan Juru Bicara (Jubir) RS Sentosa, Gregg Djako, mengungkapkan yang bersedia untuk tes DNA hanyalah bayi dari Ibu Siti Maulia.

Sedangkan Ibu B, pihak yang diduga bayinya tertukar dengan anak yang dirawat Siti Mauliah hingga kini masih enggan melakukan tes DNA.

Bahkan, kata dia, pihak rumah sakit telah bersurat sebanyak dua kali kepada ibu B tersebut untuk melakukan tes DNA tersebut. Namun, kedua surat itu tidak dijawab.

Menurut penjelasannya, pasien B tersebut enggan melakukan tes DNA karena belum siap secara mental dan psikologis.

"RS akan melakukan tes secara silang untuk mengetahui hasil mumpuni, baru nanti kita memikirkan langkah selanjutnya seperti apa, karena ini menyangkut manusia. Tapi kemudian yang jadi kendala adalah pasien B menyatakan secara mental dan psikologis dia belum siap. Kami menghargai itu," kata Gregg dalam keterangannya, Sabtu (12/8/2023).

Di sisi lain, usai melakukan berbagai macam usaha dan tak menemui hasil, Siti lantas melapor kepada pihak kepolisian terkait bayinya yang tertukar di RS.

Baca Juga: Ibu Bayi yang Tertukar di Bogor Sempat Curiga saat Menyusui di Hari Kedua usai Melahirkan

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU