> >

Duduk Perkara 4.000 Maba UIN Surakarta Diminta Daftar Pinjol, Ada Pemaksaan, 500 Sudah Terdaftar

Jawa tengah dan diy | 10 Agustus 2023, 11:11 WIB
Sejumlah mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta menggelar aksi untuk menolak pinjaman online dalam acara pengenalan budaya akademik dan kemahasiswaan tahun 2023. (Sumber: Kompas TV)

SURAKARTA, KOMPAS.TV -  Sebanyak 4.000 lebih mahasiswa baru Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta dihebohkan dengan permintaan pendaftaran akun di aplikasi pinjaman online (pinjol). 

Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta Mudofir Widyodiningrat mengungkapkan jumlah maba yang telah mendaftar pinjol sudah ada sebanyak 500 orang.

"Yang dilaporkan oleh mahasiswa berdasarkan wawancara Dema (Dewan Eksekutif Mahasiswa) dengan salah satu media, itu 2.000 orang, tapi ketika Dema kita panggil ada 500 orang," tutur Mudofir dalam Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Kamis (10/8/2023).

DEMA mengakui kerja sama dengan beberapa pihak, termasuk BCA, Akulaku, dan Aladin, yang semuanya diawasi oleh OJK.

Baca Juga: Rektor UIN Surakarta Bicara Soal Paksaan Maba Daftar Pinjol, Ini Sanksi yang Diberikan untuk Dema!

Presiden Mahasiswa UIN Ayuk Latifah menjelaskan bahwa kerja sama tersebut ditujukan untuk Festival Budaya, bukan PBAK.

Menurut Ayuk, dana sponsor akan dihitung berdasarkan jumlah mahasiswa yang mendaftar.

"Kami hanya mengedukasi, bukan bermaksud untuk menginstruksikan maba untuk mendaftar pinjol," ujar Ayuk.

Pengakuan DEMA ada 2.000 orang yang lolos atau bisa mengajukan pinjaman.

Berikut duduk perkara lebih dari 4.000 mahasiswa baru soal pendaftaran pinjaman online.

Baca Juga: Polemik Maba UIN Surakarta Diminta Daftar Pinjol, Rektor: Dema Dibekukan, Ketuanya Dicopot

Kronologi Mahasiswa Baru UIN Surakarta dan Pinjol

Kontroversi bermula ketika Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) diduga meminta mahasiswa baru untuk mendaftar akun pinjol.

Hal ini dilakukan dalam rangka kerja sama sponsorship dengan beberapa aplikasi pinjol untuk kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) dan Festival Budaya.

Pihak universitas membantah mengetahui adanya kerja sama ini, tetapi memorandum of understanding (MoU) mengungkapkan nominal Rp160 juta dari perusahaan pinjol ke pihak DEMA.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Raden Mas Said, Syamsul Bakri, menyatakan dosen pembina DEMA tak memberikan informasi soal adanya kerja sama tersebut.

Baca Juga: Viral 3 Maba Pilih Anies saat Tanya Jawab, Bupati Banyumas Sebut Tak Mewakili Keseluruhan

"Ada nominal yang besar sekali. Yang Fakultas saja cari sponsorship ndak bisa seperti itu. Itu kan rawan macem-macem," kata Syamsul, Rabu (9/8).

Syamsul menyatakan bahwa kampus sudah mengucurkan Rp400 juta untuk kegiatan mahasiswa baru.

Rektor Mudofir menegaskan jika terbukti adanya tindakan melanggar, institusi tidak akan ragu untuk memberikan sanksi.

"Pasti ada sanksi, kalau (pelanggaran) berat, salah satunya pemecatan atau drop out," tegas Mudofir.

Mahasiswa Baru Mengaku Dipaksa Mendaftar Pinjol

Beberapa mahasiswa baru mengungkapkan pengalaman mereka yang dipaksa mendaftar pada aplikasi pinjol Akulaku dan Aladin, yang menjadi sponsor dalam acara ospek universitas.

Penulis : Danang Suryo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU