Polisi Selidiki Kasus Bayi Tewas di Makassar, Dianiaya di Hadapan Ibunya oleh Sosok Ini
Sulawesi | 9 Agustus 2023, 16:20 WIBMAKASSAR, KOMPAS.TV - Polisi menyelidiki kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang bayi berusia 11 bulan hingga meninggal oleh pacar ibunya di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Korban MAF meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Ibnu Sina, Makassar, Senin (7/8/2023).
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar AKBP Ridwan Hutagaol membenarkan ada bayi yang tewas karena penganiayaan.
"Benar ada kejadian seperti ini, dan kami masih melakukan penyelidikan," paparnya, Selasa (8/8/2023).
Jasad bayi telah diautopsi di Ruang Forensik Dokpol Biddokkes Polda Sulsel.
Terduga pelaku penganiayaan terhadap korban berinisial M, yang merupakan pacar dari ibu si bayi, Riski (23).
Baca Juga: Prabowo Subianto Disambut Meriah Waga saat Lepas Jalan Sehat di Makassar
Menurut pengakuan Riski, M menganiaya anaknya saat keduanya bertemu di kamar kos. M kesal terhadap korban yang memainkan kabel di kamar kos.
"Ini anakku tarik-tarik colokan di kamar indekos yang kutempati sama pacarku," terangnya, Selasa (8/8/2023) malam.
Saat M menganiaya korban di hadapannya, Riski sempat meminta M untuk menganiaya dirinya daripada korban yang masih bayi.
"Saya tidak tega lihat anakku dipukul, saya bilang, mending saya pukul daripada anakku," tuturnya, dikutip Tribunnews.com.
Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka memar di kepala dan punggung.
Riski kemudian membawa anaknya ke RS Ibnu Sina, namun nyawa korban tidak tertolong.
Sementara bibi korban, Riska membenarkan bahwa pelaku menganiaya MAF karena kesal.
"Dianiaya karena gara-gara rewel dan nakal, tapi kan namanya juga anak-anak pasti aktif kan, tidak mungkin tidak (aktif)," tandasnya.
Baca Juga: Terungkap! Dua Jambret yang Diamuk Warga di Makassar Ternyata Residivis Pencurian
"Lukanya di belakang punggung sama bagian telinga sama kayak ada bekas benturan di atas alis," kata dia.
Setelah MAF meninggal, menurutnya, ibu korban menjadi trauma dan sulit diajak berkomunikasi.
Ia berharap petugas kepolisian segera menangkap pelaku yang telah menghilangkan nyawa bayi itu.
"Harapannya kasus ini tetap dilanjut (proses hukum) biar didapat pelakunya, kalau anaknya (pelaku M) tidak didapat biar orang tuanya dulu ditahan biar anaknya muncul (menyerahkan diri)," tegasnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari
Sumber : tribunnews.com