> >

Nasib 8 Penambang Emas di Banyumas Belum Diketahui, Tim SAR Alihkan Aliran Sungai Tajur

Jawa tengah dan diy | 31 Juli 2023, 16:14 WIB
Proses evakuasi 8 penambang emas di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, kembali dilanjutkan, Senin (31/7/2023). (Sumber: Dok. Basarnas Cilacap)

BANYUMAS, KOMPAS.TV - Proses evakuasi delapan penambang emas yang terjebak di dalam lubang galian di Banyumas, Jawa Tengah masih terus dilanjutkan.

Pada Senin (31/7/2023), tim SAR membagi sektor kerja menjadi enam worksite agar dapat masuk ke lubang lokasi terjebaknya para penambang di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas.

Kepala Basarnas Cilacap sekaligus SAR Mission Coordinator Adah Sudarsah mengatakan pihaknya masih berupaya menurunkan debit air yang ada di lubang tersebut.

Baca Juga: Cerita Warga Soal Tambang Emas Ilegal Banyumas, Pernah Ada yang Dapat 1 Kg, Kini Timbun 8 Penambang

Aliran Sungai Tajur pun dialihkan ke Sungai Datar agar debit air yang masuk ke lubang dapat berkurang.

"Tim SAR Gabungan melakukan pengalihan aliran air dari Sungai Tajur ke Sungai Datar bagian bawah guna mengurangi debit air yang mengarah ke sumur-sumur galian," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Senin.

Diketahui, proses evakuasi ini hanya akan dilakukan selama tujuh hari. Adah mengatakan, segala upaya sudah dilakukan untuk mengevakuasi delapan penambang emas yang terjebak di dalam tambang emas itu.

Adah bilang, medan di lubang galian tersebut cukup berat sehingga proses evakuasi terus menemui kendala.

“Medan di sini berat. Bukan kami lelah, segala upaya sudah kami lakukan,” ujar Adah, Minggu (30/7) sore.

Baca Juga: Evakuasi 8 Penambang Emas di Banyumas Berlanjut hingga Hari Ketujuh, Keluarga sudah Ikhlas

Hingga hari kelima pada Minggu, tim SAR belum bisa masuk ke lubang galian yang dalamnya mencapai puluhan meter. Pasalnya, lubang tersebut sangat sempit dan dipenuhi dengan air.

Menurut Adah, masuk ke dalam lubang saat debit air tinggi justru dapat membahayakan penyelamat. Pihaknya juga perlu memperhatikan keselamatan timnya.

“Kalau mau masuk membahayakan penolong, maka perlu diperhatikan safety-nya.”

Tim SAR sendiri sempat mencoba masuk ke dalam lubang Dondong yang letaknya bersebelahan dengan lubang Bogor, lokasi terjebaknya delapan penambang. Lubang Dondong dipilih karena air sempat surut.

Sayangnya, upaya tersebut tak berhasil karena air kembali naik dengan cepat.

“Baru mau mencoba memasukkan pompa, air keluar begitu deras. Daripada membahayakan, kami cepat keluar, airnya deras sekali,” cerita Adah, seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Penantian Keluarga Korban yang Terjebak di Tambang Emas Banyumas: Apapun Keadaannya, Pulanglah...

Diberitakan sebelumnya, delapan penambang terjebak di lubang tambang emas di Banyumas, Selasa (25/7/2023). Mereka terjebak karena ada kebocoran air yang cukup deras hingga menggenangi lubang.

Proses evakuasi delapan penambang emas akan berlangsung selama tujuh hari. Pihak keluarga pun sudah ikhlas apabila evakuasi tetap nihil hingga hari ketujuh nanti.

“Kami sudah mengikhlaskan ketika tidak bisa terangkat (dievakuasi),” ujar Kepala Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Ahyar Suryadi, mewakili keluarga korban.

 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com, Tribun Banyumas


TERBARU