> >

8 Orang Terjebak di Tambang Emas Banyumas, Warga: yang Bisa Menyelamatkan adalah Penambang Lain

Jawa tengah dan diy | 30 Juli 2023, 11:53 WIB
Upaya evakuasi terhadap 8 orang penambang emas oleh tim SAR gabungan di Kawasan Pertambangan Emas Rakyat di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas. Kamis (27/7/2023). (Sumber: Basarnas Cilacap)

BANYUMAS, KOMPAS.TV - Nasim (53), tokoh masyarakat di Grumbul Tajur, Desa Pancurendang, Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, mengatakan bahwa hanya sesama penambang yang bisa menyelamatkan delapan orang penambang yang terjebak.

Diketahui, delapan orang pekerja tambang terjebak di lubang galian tambang emas ung sejak Selasa (25/7/2023). Nasim bilang, penambang lain bisa mengevakuasi korban karena lebih mengetahui medan.

Baca Juga: Cerita Warga Soal Tambang Emas Ilegal Banyumas, Pernah Ada yang Dapat 1 Kg, Kini Timbun 8 Penambang

“Yang bisa menyelamatkan adalah para penambang lain yang benar-benar tahu medan,” kata Nasim, Sabtu (29/7/2023).

Kondisi lubang tambang yang kini terendam air membuat Nasim berasumsi bahwa korban tersetrum atau terkena aliran listrik. Kecil kemungkinan mereka selamat karena sudah terjebak dan terendam selama lima hari di lubang yang sempit.

Kini, sembari menunggu tim evakuasi memberikan kabar baik, Nasim berharap ada keajaiban dari Tuhan.

Di sisi lain, Nasim bercerita bahwa lubang tempat para penambang terjebak merupakan lubang emas primadona. Di balik kondisinya yang gelap dan sempit, lubang itu diketahui menyimpan emas yang melimpah.

Dia mengatakan bahwa pernah ada penambang yang mendapatkan emas material sebanyak satu kilogram.

“Di lubang itu, pernah ada dari satu kilo material, nilai emasnya ada yang setengah kilo,” cerita dia, seperti dikutip dari Tribun Jateng.

Lokasi yang dijuluki Lubang Bogor itu makin eksklusif karena di sekitarnya tak ada lubang galian lain. Namun demikian, tetap saja lubang tersebut sudah memakan korban.

Baca Juga: Update Evakuasi 8 Penambang Emas di Banyumas: Tim Spesial Dikerahkan, Tim SAR Masih Fokus Sedot Air

Hingga Minggu (30/7) siang, sebanyak 220 personel Tim SAR Gabungan telah dikerahkan. Rencananya, hari ini alat berat eskavator akan diturunkan. Camat Ajibarang Arif Ependi mengatakan hal itu.

“Perlu alat berat dari Dinas PU. Kesepakatan semua pihak akan ada upaya alat berat dimaksudkan mengurangi debit air,” jelas Arif.

Seluruh relawan dan personel Basarnas juga telah melakukan doa bersama agar proses evakuasi berjalan dengan lancar dan korban segera ditemukan.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada

Sumber : Tribun Jateng


TERBARU