> >

Bima Arya Sebut Kota Bogor Akan Bebas Angkot Mulai Desember 2023: Angkotnya Minggir

Jabodetabek | 28 Juli 2023, 12:48 WIB
Pemerintah Kota Bogor akan mengurangi jumlah angkot di wilayahnya secara bertahap. Sehingga pada Desember 2023, Bogor yang dijuluki sebagai Kota 1.000 Angkot akan bebas sepenuhnya dari angkutan umum itu. (Sumber: kotabogor.go.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Kota Bogor akan mengurangi jumlah angkot di wilayahnya secara bertahap. Sehingga pada Desember 2023, Bogor yang dijuluki sebagai "Kota 1.000 Angkot" akan bebas sepenuhnya dari angkutan umum itu. 

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugianto mengatakan, cara yang dilakukan pihaknya adalah dengan mengoversi 3 angkot menjadi 1 BisKita. 

“Angkotnya nanti minggir. Desember ini enggak ada angkot lagi, itu dalam rangka menyambut LRT yang belum datang-datang sampai sekarang,” kata Bima Arya kepada wartawan, usai acara Main Event Sewindu Proyek Strategis Nasional (PSN) di Jakarta, Jakarta, Kamis (27/7/2023).

Saat ini, sudah ada 47 Biskita yang beroperasi di Bogor. Jumlah itu akan bertambah seiring dengan pengurangan angkot hingga akhir tahun ini. 

Sedangkan para sopir angkot akan direkrut menjadi sopir Biskita. Selain iti, mereka juga akan difasilitasi untuk bekerja informal dan sisanya sebagai teknisi di Biskita. Pasalnya, satu mobil angkot biasanya punya lebih dari satu sopir. 

Baca Juga: Update Software LRT Jabodebek Hampir Selesai, Uji Coba untuk Masyarakat Umum Segera Dimulai

“Yang bikin macet adalah kalau angkot berhenti, hanya sopir dan Tuhan yang tahu. Karena sopirnya enggak digaji makanya ngetem, nah ini bus ini sopirnya digaji, disubsidi sama kita,” ujarnya. 

“Itu cara kita menjadikan kota ini lebih cerdas, dan menjadikan kota lebih ramah. Menjadikan anak-anak muda sebagai pemilik kota yang pada suatu saat akan mengelola kota jadi pemimpin kota,” ujarnya. 

Ia menjelaskan, penghapusan angkot dari Bogor ini bertujuan menghidupkan transportasi massal di Bogor. Yakni trem dan LRT. Menurutnya, nanti Bogor akan punya Stasiun LRT di dekat Baranangsiang. 

“Makanya kita buat konversi angkot jadi bus, makanya kita desain trem ini dalam rangka menyambut LRT. Kalau 45 menit dari Baranangsiang dan Dukuh Atas, berarti kita harus siap untuk bangun sarana TOD-nya,” ujarnya. 

Baca Juga: Ini Kelompok Masyarakat yang Boleh dan Tidak Boleh Konsumsi LPG 3 Kg Bersubsidi

Ia mengungkap, Presiden Jokowi sudah memberi arahan agar LRT bisa sampai Bogor. Adapun saat ini LRT baru sampai Harjamukti, Depok, yang berbatasan dengan Cibubur, Jakarta Timur. 

"LRT akan masuk ke Kota Bogor tadinya. Presiden optimis akan tembus. Tapi, banyak dinamika yang berkembang sehingga agak tertunda. Bahaya kalo LRT tembus sedangkan kita ga siap terintegrasi akan terjadi persoalan persoalan," ungkapnya. 

"Kalau angkotnya enggak berkurang, kalau tidak  ada moda yang menyambungkan akan ribet," kata dia. 

Sebelum ada stasiun LRT di Bogor, warga Kota Hujan juga bisa mengakses Stasiun LRT Harjamukti. Pemkot akan memfungsikan Biskita Transpakuan sebagai feeder atau pengumpan ke stasiun tersebut.

Baca Juga: Update Kelangkaan Gas Melon, Pertamina Tambah 700.000 Tabung LPG 3 Kg ke Daerah Alami Kekurangan

Bus Transpakuan ini akan mulai diuji cobakan di pekan depan atau awal Agustus. dengan titik keberangkatan Baranangsiang serta Terminal Bubulak, Bogor. Bus ini akan melewati Jalan Raya Bogor hingga sampai di Stasiun Harjamukti. 

"Di tahap awal ada 2 unit bus.  Itu akan terus bertambah. Dan akan sangat mungkin bertambah sesuai kesepakatan dengan BPTJ atau Trans Jakarta. Ini salah satu kolaborasi yang terus berlanjut dengan wilayah untuk memperbaiki transprotasi publik yang terkoneksi dengan Jakarta," tuturnya. 

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengumumkan bus Biskita Trans Pakuan dengan program bus rapid transit (BRT) menjadi angkutan pengumpan atau feader Light Rail Transit (LRT) Jabodebek.

Operasional Biskita Trans Pakuan sebagai angkutan pengumpan ini dimulai dari inisiatif bersama empat wilayah, Kota Depok, Kota Bogor, Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor.

"Ini komitmen Pemerintah Jawa Barat agar kelancaran ekonomi, khususnya di aglomerasi Jabodetabek, Jakarta, Banten, Jawa Barat. Minimal di Jawa Barat-nya kita maksimalkan, sehingga warga bisa lancar ke Jakarta. Tapi naik LRT-nya naik bus yang kita feader-kan di lima wilayah tadi," kata Ridwan Kamil pada Jumat (21/7/2023) di Bogor. 

Baca Juga: Ganjar Pranowo Klaim Ketua DPP PAN Bima Arya Dukung Dirinya

Ridwan Kamil berharap di tahun-tahun mendatang lebih banyak masyarakat mengkonversi moda transportasi untuk beraktivitas yang biasa naik kendaraan umum beralih menggunakan Biskita Trans Pakuan.

"Ketimbang sekarang memilih kendaraan pribadi, mungkin karena tidak ada pilihan yang memadai," ucapnya. 

Biskita Trans Pakuan adalah bus yang disubsidi dengan sistem buy the service (BTS) dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU