> >

Selidiki Tabrakan KA Brantas di Semarang, KNKT Duga Kondisi Perlintasan Tak Ramah bagi Truk Low Bed

Jawa tengah dan diy | 21 Juli 2023, 13:55 WIB
Tabrakan antara KA 112 Brantas dengan sebuah truk tronton terjadi di Jalan Madukoro, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (18/7/2023). Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyelidiki penyebab kecelakaan truk dengan kereta api (KA) Brantas di perlintasan Jalan Madukoro Kota Semarang, Jawa Tengah. (Sumber: twitter.com/sahabat_kereta)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyelidiki penyebab mesin truk jenis low bed yang tiba-tiba mati di jalur kereta Jalan Madukoro, Semarang.

Seperti diketahui, matinya mesin tersebut diduga yang membuat truk tertabrak (KA) Brantas di jalur kereta tersebut.

Investigator senior KNKT Ahmad Wildan menyebut, pihaknya menerjunkan tim untuk mengukur atau mengecek elevasi rel di perlintasan Jalan Madukoro tersebut.

Ia menduga lintasan di lokasi kecelakaan tidak ramah untuk kendaraan truk berjenis low bed, mengingat kendaraan jenis tersebut memiliki ground clearance yang sangat rendah.

Tak hanya perlintasan, KNKT juga menerjunkan tim untuk memeriksa truk yang terlibat kecelakaan, mengingat jarak antara bodi kendaraan dan jalan atau ground clearance rendah.

Di mana truk yang terlibat kecelakaan, kata Wildan memiliki 'ground clerance' sekitar 20 sampai 30 cm.

Usai didapatkan data dimensi truk dan beda tinggi jalan atau elevasi, KNKT,  akan melakukan simulasi menggunakan software sehingga dapat diketahui pasti penyebab mesin truk mati hingga menyebabkan bodi kendaraan tersangkut di atas rel.

"Setelah data dimensi truk dan elevasi jalan diperoleh, akan kami simulasikan," kata Wildan dalam keterangannya, Jumat (21/7/2023).

Baca Juga: KA Brantas Vs Trailer di Semarang: Dugaan Pelanggaran Truk Didalami, Sopir Bisa Jadi Tersangka?

Selain memeriksa truk dan perlintasan, KNKT juga menerjunkan tim untuk mengumpulkan keterangan-keterangan dari PT Kereta Api Indonesia atau KAI.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU