> >

Fakta Rumah Ngadenin di Bekasi yang Aksesnya Tertutup Tembok Hotel 15 Meter, Masuk Rumah Lewat Got

Jabodetabek | 11 Juli 2023, 00:59 WIB
Rumah Ngadenin (63) di Jalan Raya Jatiwaringin, RT 03 RW 04, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, yang akses keluar masuk rumah telah ditutup tembok hotel setinggi 15 meter. (Sumber: Kompas.com/Firda Janati)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kondisi rumah Ngadenin (63) dan istrinya, Nur (56), sungguh memprihatinkan usai akses jalan keluar-masuk rumahnya ditutup tembok hotel.

Akses rumah Ngadenin yang terletak di Jalan Raya Jatiwaringin RT003/RW004, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat itu tertutup tembok hotel setinggi 15 meter lebih sejak tiga tahun lalu, sehingga tidak mudah baginya untuk pulang ke rumah.

Berikut fakta-fakta rumah lansia di Bekasi yang aksesnya tertutup tembok hotel.

Baca Juga: Ironis! Pedagang Sate di Bekasi Ternyata Tewas Dibunuh Anak Kandungnya Sendiri

Masuk rumah harus lewat selokan

Di bagian depan, samping, hingga belakang rumah Ngadenin berdiri dinding menjulang yang merupakan bangunan hotel empat lantai.

Tertutupnya akses jalan rumah dengan tembok itu membuat Ngadenin tak ada pilihan lain, kecuali melewati selokan berlumpur.

Setelahnya, Ngadenin perlu melewati jendela rumah tetangganya, Peni, kemudian keluar dari pintu, baru bisa menuju ke rumahnya. 

Ngadenin harus mengenakan sepatu boots sebagai langkah mencegah kakinya dari risiko luka. Pasalnya, kondisi selokan atau got tersebut penuh dengan limbah mulai dari plastik, pecahan kaca, kawat tajam, hingga, hingga batu-batu.

Selama melewati got tersebut, tangan Ngadenin harus seraya memegangi tembok yang menjulang tinggi. 

"Aksesnya sudah ditutup total, satu-satunya jalan kita melewati got dan harus melewati rumah Bu Peni," kata Ngadenin dikutip dari Kompas.com. 

Baca Juga: Teka-teki Hilangnya Satu Keluarga Pasutri 2 Anak di Bekasi, Lenyap Hampir 2 Bulan

Ada Ancaman dari Pihak Hotel

Ngadenin sendiri telah menempati rumah di Pondok Gede tersebut sejak 1999. Mulanya, rumah tersebut tepat berada di pinggir jalan raya. 

Bagian depan rumah dibuat Ngadenin untuk berjualan sate. Sedangkan bagian belakang menyatu dengan kedainya. 

Penulis : Gilang Romadhan Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU