> >

Tertutup Material Longsor, Akses Utama Lumajang-Malang Terputus

Jawa timur | 7 Juli 2023, 14:46 WIB
Akses utama yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur terputus akibat tebing setinggi 50 meter longsor. (Sumber: Kompas.com/Miftahul Huda)

LUMAJANG, KOMPAS.TV –  Akses utama yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur terputus akibat tebing setinggi 50 meter longsor.

Longsor tersebut terjadi di jalur perbukitan Piket Nol Kilometer 59 Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (7/72023).

Material longsor menutupi badan jalan yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Malang dengan ketebalan kurang lebih 3 meter.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi, memperkirakan longsor terjadi pada sekitar pukul 01.00 WIB.

“Diperkirakan terjadi sekitar jam 1 malam. Dikarenakan hujan dengan intensitas tinggi terus-menerus, saat ini jalur akses Lumajang-Malang ditutup total,” kata Patria di Lumajang.

Baca Juga: Botok Ikan Sidat, Kuliner Asli Lumajang Jatim yang Lembut & Gurih

Menurutnya, hujan deras masih mengguyur kawasan Piket Nol, sehingga petugas gabungan dan relawan belum membersihkan material longsor dari badan jalan.

Meski demikian, sejumlah petugas gabungan dan alat berat sudah disiagakan di sekitar lokasi longsor untuk membersihkan material jika hujan reda.

"Alat berat sudah kita datangkan ke lokasi untuk melakukan pembersihan. Tapi sementara kita siagakan dulu karena kondisinya hujan masih deras khawatir ada longsor susulan," ujarnya, dikutip Kompas.com.

Ia juga mengimbau pada  pengguna jalan yang ingin melalui jalur tersebut diminta untuk menunggu atau putar balik melalui jalur Probolinggo.

Baca Juga: 50 Hektar Tanaman Tembakau di Lumajang Mati Terdampak Banjir

Sebab, jalan lain seperti jalur alternatif Curah Kobokan dan jalur Malang-Lumajang via Ranupane juga ditutup total.

“Saya imbau bagi pengguna jalan untuk melewati alternatif lain yaitu melewati Probolinggo. Karena jalur alternatif via Curah Kobokan juga terjadi banjir lahar.”

“Satu-satunya jalan harus memutar lewat Probolinggo,” tuturnya.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.com


TERBARU