Digigit Anjing dan Alami Gejala Rabies, Bocah di Sikka NTT Jalani Perawatan di RS
Bali nusa tenggara | 5 Juli 2023, 02:30 WIBSIKKA, KOMPAS.TV - Seorang bocah berusia enam tahun di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjalani perawatan di rumah sakit setelah digigit anjing dan mengalami gejala rabies.
Bocah berusia enam tahun tersebut berasal dari Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sebelum menjalani perawatan di rumah sakit, bocah tersebut datang ke Puskesmas Bogantar bersama ibunya, Senin, 3 Juli 2023.
Kondisi bocah tersebut saat itu demam, tubuh panas, muntah-muntah dan menunjukkan gejala rabies, setelah digigit anjing beberapa waktu sebelumnya.
Pihak puskesmas kemudian memutuskan merujuk bocah tersebut menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tc. Hillers Maumere untuk penanganan lebih lanjut.
Baca Juga: Anjing yang Berkeliaran di Pantai Sanur Bali Diberikan Vaksin Rabies
Kepala Puskesmas Boganatar, Maria Yukensi Pogo ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (4/6/2023), membenarkan hal itu.
"Iya benar, ada anak usia 6 tahun digigit anjing pada bagian mulut. Sudah dirujuk tadi malam ke rumah sakit TC Hillers," ujarnya.
Menurut Maria, korban mengalami luka gigitan pada bagian mulut. Berdasarkan pengakuan bocah itu, kata Maria, bocah tersebut digigit anjing empat bulan lalu.
Korban kemudian kembali digigit anjing saat pesta sambut baru pada 11 Juni 2023. Sayangnya, kasus itu baru dilaporkan sekarang.
"Tidak hanya anaknya yang digigit anjing pada bagian mulut. Tetapi ibunya juga digigit anjing pada bagian tangan," ujarnya.
Saat ini, lanjut Maria, jumlah pasien akibat gigitan anjing di wilayah Puskesmas Boganatar sebanyak lima orang, dan tidak menutup kemungkinan akan bertambah.
Baca Juga: Bali Masuk Wilayah Endemis Rabies, Pemerintah Terus Gelar Vaksinasi Anjing
Pihaknya, lanjut Maria, terus melakukan pencegahan melalui edukasi dan sosialisasi tentang tata cara dan prosedur ketika digigit anjing.
Segera laporkan ke puskesmas untuk dirujuk ke center rabies ke Watubaing.
"Setiap kegiatan posyandu, kita sering beri edukasi. Kita juga imbau agar anjing-anjing yang masih berkeliaran itu dibasmi atau diikat saja," ucap Maria.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas.com