Belum Berubah, Ini Cara Salat Iduladha di Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang
Jawa barat | 30 Juni 2023, 07:30 WIBINDRAMAYU, KOMPAS.TV - Masjid Rahmatan Lil Alamin Ma'Had Al Zaytun (MAZ) menggelar pelaksanaan Salat Iduladha 1444 Hijriah, kemarin.
Masjid yang berdiri di lingkungan Pondok Pesantren Al Zaytun ini tetap mempertahankan saf berjarak. Selain itu saf jemaah laki-laki dan perempuan masih sejajar dalam satu barisan. Tampak saf perempuan tampak menonjol di barisan depan.
Pelaksanaan Salat Iduladha ini sama seperti Salat Idulfitri 1444 H yang viral di media sosial dan menimbulkan polemik.
Pelaksanaan Salat Iduladha dengan saf berjarak dan barisan laki-laki dan perempuan sejajar ini diketahui dari siarang langsung di kanal Youtube Al Zaytun Official, Kamis (29/6/2023).
Dalam siaran langsung pelaksanan Salat Iduladha tampak jemaah yang berada di dalam masjid menggunakan sajadah biru dengan motif yang sama.
Baca Juga: Pesan Wapres Ma'ruf Amin Usai Laksanakan Salat Iduladha 2023 di Masjid Istiqlal
Pimpinan Ponpes Al Zaytun Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang atau Panji Gumilang bertindak sebagai Imam dan khotib. Seluruh jemaah tampak khusyuk mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur'an.
Usai salat, jemaah duduk di kursi yang disediakan di samping sajadah untuk mendengarkan khotbah Panji Gumilang.
Dalam khotbahnya, Panji menyampaikan, pada Iduladha 1444 H, Ponpes Alzaytun menerima hewan kurban sebanyak 30 ekor sapi, lebih dari 30 ekor kambing dan 205 ekor domba.
Nantinya hewan kurban tersebut akan didistribusikan kepada 5.434 orang yang berhak menerima. Selain daging kurban, Ponpes Al Zaytun akan memberikan 5 Kg beras kepada setiap orang yang berhak menerima daging kurban.
"Ini hanya pengorbanan yang kecil yang bisa dinilai kilogram dan jumlah kepalanya. Pengorbanan yang lebih jauh adalah usaha kita memahami ajaran agama kita agar kita mampu hidup dengan mengenali, memahami, apa ajaran kita yang hakiki," ujar Panji.
Baca Juga: Indahnya Toleransi Beragama, Pecalang Adat Jaga Keamanan Salat Iduladha di Bali
Sebelumnya, Menkopolhukam Mahfud MD menggelar rapat terbatas dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada Sabtu (24/6) membahas terkait polemik Ponpes Al Zaytun.
Berdasarkan laporan yang masuk maupun yang disimpulkan oleh tim investigasi yang dibentuk Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, ada tiga tindakan yang akan dilakukan dalam penanganan masalah Pondok Pesantren Al-Zaytun.
Tiga tindakan yang dimaksudkan adalah pidana, administratif serta tertib sosial dan keamanan.
Pondok Pesantren Al Zaytun yang terletak di Indramayu, Jawa Barat ini mendapat sorotan tajam dari publik beberapa waktu belakang ini.
Muncul polemik di masyarakat terkait ponpes tersebut, mulai dari dugaan adanya ajaran menyimpang hingga beragam pernyataan kontroversial pimpinan Al Zaytun, Panji Gumilang.
Baca Juga: Soal Ponpes Al Zaytun, Mahfud Sebut Pemerintah Bakal Evaluasi Kurikulum hingga Konten Pengajarannya
Polemik panjang di Ponpes Al-Zaytun pun menyebabkan kehebohan yang diwarnai aksi unjuk rasa massa.
Massa menuntut agar pondok pesantren itu segera dibubarkan, dilakukan pengusutan atas lahan negara di kawasan Ponpes Al Zaytun, hingga penangkapan Panji Gumilang selaku pimpinan ponpes.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV