Kades di Bekasi Bikin Sayembara Tangkap Begal Berhadiah Rp10 Juta, Begini Ceritanya
Jawa barat | 27 Juni 2023, 00:35 WIBBEKASI, KOMPAS.TV - Kepala Desa Burangkeng Nemin mengumumkan sayembara berhadiah Rp10 juta bagi pihak yang berhasil menangkap begal di daerahnya. Sayembara ini dibuat karena situasi keamanan yang memprihatinkan di Desa Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Nemin mengaku sangat prihatin dengan nasib masyarakat dan pengendara motor yang menjadi target kawanan begal di desanya. Ia pun ingin memotivasi aparat dan warga untuk memberantas begal.
"Intinya, mengingat begal jalanan terus terjadi di Desa Burangkeng, jadi saya saking sudah sangat memprihatinkan sehingga saya memberikan motivasi, baik itu aparat penegak hukum atau warga, barang siapa yang bisa menangkap begal jalanan," kata Nemin sebagaimana dikutip Tribun Bekasi, Senin (26/6/2023).
"Saya kasih hadiah Rp10 juta, artinya untuk membangkitkan semangat kepada warga," lanjutnya.
Baca Juga: Tega! Rekaman CCTV Aksi Begal Motor di Jaktim Hantam Korban dengan Batu
Nemin menegaskan, maraknya pembegalan mencoreng harga diri warga Burangkeng. Ia pun menyebut masyarakat desa malu karena begal menyebabkan Desa Burangkeng dikenal sebagai wilayah rawan.
Nemin menyebut para warga kini mulai bergerak bersama-sama melakukan pengamanan lingkungan dengan cara membentuk tim sistem keamanan lingkungan atau siskamling.
"Masyarakat sekarang sudah mulai bergerak tanpa ada perintah. Setiap pos-pos ujung penjuru desa ini sudah bikin keamanan-kemananan. Karena mungkin dia merasa malu, merasa prihatin, bahwa desa yang dia tinggali ini sudah begitu rawannya," kata Nemin.
"Besok akan membentuk satgas penanganan keamanan di Desa Burangkeng yang melibatkan Binmaspol dan Babinsa, kita melibatkan karang taruna, pokdar, RT/RW. Semua elemen masyarakat kita libatkan untuk titik kerawanan," lanjutnya.
Sumber dana dari operasional kepala desa
Nemin menyebut hadiah sayembara penangkapan begal akan diambil dari dana operasional kepala desa. Ia hendak menyisihkan dana operasional bagi siapa pun yang berhasil menangkap begal di Burangkeng.
"Ada dari operasional kepala desa kita gunakan, anggaran itu membuat rasa aman dan nyaman warga, jadi anggaran itu tidak saya gunakan operasional saya," kata Nemin.
Kepala desa itu menambahkan, begal sering beraksi dan berlaku buas. Sepanjang bulan Juni, ia menyebut sudah ada enam kali insiden pembegalan di Burangkeng.
Terkini, begal menyerang seorang pengendara motor di Jalan MT Haryono, Desa Burangkeng pada Jumat (23/6) lalu.
"Menurut binmaspol dan babinsa, sampai dengan akhir bulan ini sudah ada enam kejadian. Bahkan bukan hanya mengancam harta benda, tapi mengancam keselamatan nyawa. Kalau harta benda masih bisa dicari, tapi kalau nyawa yang diancam, itu buas sekali, begalnya itu buas," kata Nemin.
Sementara itu, Sekretaris Desa Burangkeng Ali Gunawan menyebut titik rawan begal di Burangkeng adalah area pembangunan jalan tol. Begal kerap beraksi ketika dini hari.
"Biasanya kejadian itu di atas jam satu dini hari sampai lima subuh. Lokasinya yang rawan itu di jalan tol yang belum jadi," kata Ali.
Baca Juga: Bayi Obesitas Berbobot 15 Kilogram di Bekasi Mulai Jalani Pemeriksaan Kesehatan
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV