> >

4 Fakta Hubungan Inses Anak dan Ibu di Bukittinggi: Dilakukan Sejak SMA, Sempat Ajak Adik Perempuan

Sumatra | 25 Juni 2023, 01:05 WIB
Ilustrasi hubungan seks sedarah atau inses. (Sumber: jcomp/ Freepik via Kompas.com)

BUKITTINGGI, KOMPAS.TV - Berikut empat fakta hubungan inses atau sedarah antara anak dan ibu yang terjadi di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Belakangan ini heboh adanya kabar seorang pria berusia 28 tahun yang berhubungan seksual dengan ibu kandungnya sendiri sejak 11 tahun lalu.

Hubungan inses antara anak dan ibu itu pertama kali diungkapkan oleh Wali Kota Bukittinggi Erman Safar menyampaikan ke publik pada Rabu (21/6/2023).

Saat ini, anak dan ibu yang menjalani hubungan inses itu berada di pusat rehabilitas Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Agam Solid untuk menjalani karantina.

Dilansir dari Tribunnews, Sabtu (24/6/2023), berikut empat fakta hubungan inses anak dan ibu yang terjadi di Bukittinggi.

1. Sudah Dilakukan sejak SMA

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Ganggam Solidaritas-IPWL Agam Solid, Sukendra Mandra, mengungkapkan, hubungan inses tersebut sudah dilakukan sejak sang anak masih menempuh pendidikan di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Dengan sang anak yang saat ini berusia 28 tahun, maka hubungan haram itu sudah terjalin sejak 11 tahun lalu.

Sukendra mengatakan, saat ini, kasus inses ini sudah ditangani oleh pihaknya karena laporan dari pihak keluarga.

Baca Juga: Tanggapan Menteri Yohana Soal Kasus Inses di Lampung

Hal itu dikarenakan anak tersebut sudah tidak terkontrol hingga sempat mengamuk dan mengancam dengan senjata tajam.

"Anak yang melakukan hubungan seksual dengan ibu kandungnya ini, sekarang sedang kami tangani. Saat ini, anak itu telah kami karantina dan berjalan tujuh bulan," kata Sukendra, Jumat (23/6/2023).

"Anak ini bisa kami karantina karena ada laporan dari keluarga, mereka meminta untuk direhab. Sebab, anak ini sudah mulai mengancam dengan senjata tajam juga," jelasnya.

2. Punya Permasalahan Sensorik Otak

Saat menjalani pemeriksaan, Sukendra juga mengungkapkan bahwa ada gangguan kejiwaan yang dialami oleh sang anak.

Dalam assessment atau pengecekan terhadap pemuda 28 tahun itu, diketahui ada permasalahan di sensorik otaknya.

"Anak ini setelah kami cek, ada gangguan jiwa, mikrosensorik otaknya kami duga sudah bermasalah," terang Sukendra.

"Ini terungkap saat kami periksa dengan metode-metode khusus," tambahnya.

3. Positif Sabu dan Kecanduan Lem

Selain itu, anak tersebut juga diketahui positif menggunakan narkoba dan kecanduan lem. Dua hal itulah yang menyebabkan anak melakukan hubungan inses dengan ibunya.

Baca Juga: Kisah Hubungan Sedarah Siswi SMA dengan Adik Kadung, Terungkap Usai Buang Bayi

Narkoba yang digunakan oleh anak adalah sabu dan ganja. Namun, lem menjadi barang yang paling sering dipakai anak tersebut.

Karena sudah "ngelem" sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP), saraf di otaknya terganggu sehingga kesadarannya sebagai manusia normal hilang.

"Akibat dari zat-zat berbahaya ini, saraf sensorik otaknya kena," tutur Sukendra.

"Lalu kehilangan kesadaran sebagai manusia normal, akibatnya inses dengan ibu kandung sendiri."

"Sejak masa yang lama itu, tentu saraf otaknya terganggu. Apalagi, lem ini murah dan mudah didapat. Akibat kecanduan sering dipakainya," tandasnya.

4. Pernah Ajak Adik Kandung tapi Ditolak

Tak hanya dengan sang ibu, pemuda tersebut juga sempat mengajak adik kandung untuk melakukan tindakan tidak senonoh itu.

Namun ajakannya untuk melakukan hubungan seksual sedarah ditolak oleh sang adik sehingga pemuda itu tidak sampai berbuat lebih jauh.

"Jika saya tanya ke anak itu, dia jawab bahwa tak enak dengan sang adik. Sebab, sering ditolak dan dimarahi, makanya lebih mau dengan ibunya saja," ucap Sukendra. 

Baca Juga: Polisi Amankan Kakak-Adik Pelaku Pembuang Jasad Bayi Hasil Hubungan Sedarah

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Tribunnews


TERBARU