Bupati Bandung Dadang Supriatna Menerima Audiensi Para Pedagang Pasar Banjaran
Jawa barat | 21 Juni 2023, 14:53 WIBKAB. BANDUNG, KOMPAS.TV - Bupati Bandung Dr. H. M. Dadang Supriatna menerima audiensi para pedagang yang tergabung dalam Forum Peduli Pedagang Pasar Banjaran, di Gedung Moh.Toha, Soreang, Selasa (20/6/2023).
Pada kesempatan itu, Bupati Bandung mengajak seluruh pedagang pasar Banjaran untuk mendukung program revitalisasi Pasar Banjaran, yang sudah sangat mendesak dan sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung, dan sudah direncanakan sejak lama, namun terus tertunda-tunda karena adanya pro dan kontra.
Kang DS sapaan akrab Bupati Bandung menjelaskan, dalam audiensi tersebut terungkap antara lain keinginan mayoritas atau 90 persen para pedagang yang ingin pembangunan Pasar Sehat Banjaran segera dilaksanakan.
Dalam hal relokasi pedagang ke Tempat Penampungan Berdagang Sementara (TPBS). Kang DS menyebut dari total 1.600-an pedagang Pasar Banjaran dan pedagang kaki lima, yang sudah menempati TPBS sekitar 1.448 pedagang.
"Insyaallah kita akan upayakan semaksimal mungkin. Mudah-mudahan apa yang menjadi harapan para pedagang pasar yang hari ini datang beraudiensi, bisa bisa segera terwujud," ucap Kang DS.
Pada kesempatan audiensi itu Bupati Dadang Supriatna juga memaparkan manfaat dibangunnya Pasar Sehat Banjaran kepada para pedagang pasar.
Antara lain dengan merevitalisasi pasar tradisional menjadi pasar bersih dan sehat. Pemerintah berupaya untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap berbagai produk dan layanan. Selanjutnya dari segi peningkatan kualitas produk. Menurut Dadang, pasar sehat diharapkan dapat menawarkan produk dengan standar kualitas yang lebih tinggi, di bandingkan dengan pasar tradisional.
"Dengan merevitalisasi pasar, pemerintah berharap dapat mendorong peningkatan kualitas produk yang ditawarkan kepada masyarakat. Hal ini tidak hanya memberikan kepuasan konsumen yang lebih baik, tetapi juga dapat membantu pelaku usaha lokal untuk bersaing dengan produk impor," papar Kang DS.
Manfaat ketiga yaitu adanya peningkatan pendapatan pelaku usaha atau para pedagang. Menurut Kang DS, pasar sehat dapat memberikan peluang bisnis yang lebih baik bagi para pelaku usaha. Dengan fasilitas dan infrastruktur yang ditingkatkan, kata Kang DS, pasar sehat cenderung menarik lebih banyak pengunjung, baik dari segi jumlah maupun profil konsumen.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tujuan utama revitalisasi pasar menjadi pasar sehat. Dengan meningkatkan aksesibilitas, kualitas produk, dan pendapatan pelaku usaha, diharapkan dapat tercipta ekosistem ekonomi yang lebih baik.
Manfaat lainnya adalah meningkatkan daya tarik wisata. Menurut bupati, pasar sehat dan modern yang direvitalisasi dengan baik juga dapat berperan sebagai objek wisata yang menarik. Pasar dengan tata letak yang menarik, desain yang menawan, dan pengalaman belanja yang menyenangkan dapat menarik wisatawan baik lokal maupun internasional.
"Hal ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal dan mendorong pertumbuhan pariwisata di daerah tersebut," kata bupati.
Beberapa waktu sebelumnya, Bupati Bandung telah melaksanakan kunjungan ke lokasi untuk bersilaturahmi dengan para pedagang dan memantau langsung pelaksanaan relokasi mandiri ke tempat penampungan berdagang sementara (TPBS). Bupati juga telah melakukan audiensi dengan Sedikitnya 20 pedagang Pasar Banjaran yang belum menerima / bersepakat terkait program Revitalisasi pasar Banjaran dan melakukan relokasi ke Kios atau jongko sementara yang telah disediakan Pemerintah pada Kamis (15/06) di ruang kerjanya. Dari pertemuan tersebut , Kang DS menampung tujuh poin aspirasi pedagang tersebut.
Pertama, para pedagang ini menyatakan akan mendukung revitalisasi dengan pembiayaan pemerintah. Aspirasi kedua, mereka menginginkan pengelolaan pasar dikembalikan lagi pada pemerintah.
Hal yang ketiga, mereka menuntut kompensasi atas pembangunan kios yang dilakukan secara swadaya atas ijin pemerintah daerah pasca kebakaran yang pernah menimpa pasar banjaran.
Aspirasi ke empat, mereka berharap pembayaran kios dilakukan setelah pembangunan selesai. Kelima, mereka meminta Pemkab Bandung mengakui keberadaan para pedagang yang tergabung dalam Kelompok Warga Pedagang Pasar (Kerwappa) dan dilibatkan dalam kegiatan revitalisasi.
Sementara harapan yang ke enam, adalah adanya kebijakan khusus dalam penerapan harga pada para pedagang atas usulan Kerwappa.
Sedangkan aspirasi mereka yang terakhir adalah konpensasi kios-kios yang telah dibangun oleh dana swadaya pedagang diminta pembayarannya sebelum dilakukan pembangunan.
Menyikapi asprasi-aspirasi itu, Kang DS ini mengungkapkan pihaknya tentu akan memberikan atensi penuh. Namun, ia pun meminta para pedagang bisa memahami mekanisme dan aturan-aturan yang ada dalam proses pemerintahan termasuk keterbatasan anggaran.
Dalam audiensi tersebut Kang DS mengakui, terkait adanya pedagang yang tidak sefaham dengan program revitalisasi Pasar Banjaran. Namun Bupati menjelaskan bahwa Pemkab Bandung sangat menghargai prinsip mereka tersebut dan tetap mengupayakan langkah-langkah persuasif melalui mediasi dan komunikasi yang baik, guna mencari solusi yang adil bagi semua pihak.
"Para pedagang, baik yang pro maupun yang kontra seluruhnya merupakan warga kami, sehingga kami harus bersikap adil bagi semua pihak", pungkas kang DS.
Untuk lebih tahu berita terupdate seputar Jawa Barat, bisa klink link di bawah:
IG : https://www.instagram.com/kompastvjabar/
Youtube : https://www.youtube.com/@KompasTVJawaBarat
Twitter : https://twitter.com/kompastv_jabar
Facebook : https://www.facebook.com/KompasTVJawaBarat
Penulis : KompasTV-Bandung
Sumber : Kompas TV