> >

Rencana Berwisata ke Pantai Selatan? BMKG Sebut Ada Potensi Gelombang Tinggi hingga 4 Meter

Jawa tengah dan diy | 21 Juni 2023, 07:46 WIB
Ilustrasi: Warga melihat gelombang tinggi di dermaga Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Beba, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Minggu (26/2/2023). ANTARA FOTO/Arnas Padda/foc/pri. (Sumber: ANTARA/ARNAS PADDA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan wisatawan yang berkunjung ke pantai selatan Jawa, khususnya Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo menjelaskan bahwa gelombang tinggi 2,5-4 meter yang termasuk dalam kategori tinggi cenderung sering terjadi di laut selatan Jabar hingga DIY.

"Ini karena tinggi gelombang 2,5-4 meter yang masuk kategori tinggi cenderung sering terjadi di laut selatan Jabar hingga DIY," kata Teguh, Rabu (21/6/2023) dikutip dari Antara.

Baca Juga: El Nino Kian Dekat, BMKG Sudah Lapor Jokowi 2 Kali dan Kirim Peringatan ke Pemda Tiap 10 Hari Sekali

Gelombang tinggi disebabkan oleh pola angin di wilayah selatan Indonesia yang umumnya bergerak dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan antara 6-30 knot.

"Oleh karena itu, bagi wisatawan yang mengunjungi pantai selatan Jabar-DIY diimbau untuk tidak berenang atau bermain air terutama di wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas karena gelombang tinggi dapat terjadi sewaktu-waktu," ujarnya.

Diperkirakan tinggi gelombang akan meningkat sejalan dengan peningkatan kecepatan angin, terutama ketika mencapai puncak musim angin timuran yang terjadi sekitar bulan Juli hingga September.

Pada periode tersebut, terdapat potensi tinggi gelombang mencapai 4-6 meter, yang termasuk dalam kategori sangat tinggi.

Baca Juga: BMKG: Cuaca Ekstrem Berpotensi Landa Sulawesi Utara hingga 24 Juni 2023

"Seluruh pengguna jasa kelautan pun harus waspada terhadap gelombang tinggi hingga sangat tinggi. Perhatikan selalu risiko tinggi gelombang dan kecepatan angin terhadap keselamatan pelayaran," katanya.

Penulis : Danang Suryo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU