Viral! Richard Theodore Sebut Orang NTT Tak Jujur, Benarkah Rumahnya Dikepung Warga? Ini Kata Polisi
Jabodetabek | 18 Juni 2023, 20:33 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Nama content creator Richard Theodore tengah menjadi bulan-bulanan netizen usai membuat tes kejujuran dan menyebut orang Nusa Tenggara Timur (NTT) tak jujur.
Konten tersebut membuat sejumlah pihak berang. Hingga muncul sebuah video yang diunggah oleh akun Twitter @never_alonely yang bernarasi rumah Richard Theodore dikepung warga.
Video tersebut menampilkan beberapa orang yang berkumpul di depan sebuah bangunan menyerupai rumah. Disebutkan bahwa lokasi tersebut berada di Serpong, Kota Tangerang Selatan.
Baca Juga: Viral, Jukir Liar di Minimarket Kawasan Senayan Minta Tarif Parkir Rp 10 Ribu ke Pemotor!
“Rumah Richard Theodore yang terletak di Tangerang digerebek warga NTT se-jabodetabek. Imbas dari konten Tiktok-nya yang mengatakan pemilik warung tidak jujur meski hapenya sudah dikembalikan,” tulis akun Tersebut, Sabtu (17/6/2023).
Lantas, benarkan rumah Richard Theodore dikepung warga?
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Tangerang Selatan Ipda Galih mengatakan bahwa video tersebut tidak benar.
“Video tersebut yang disertakan narasi bahwa rumah RT (Richard Theodore) digeruduk, kami pastikan video tersebut tidak benar atau hoaks,” kata Galih, Minggu (18/6/2023), seperti dikutip dari Kompas.com.
Galih menerangkan, video tersebut merupakan video lama yang dibubuhi narasi bohong. Lokasi video juga bukan di depan rumah Richard, melainkan di depan Mapolres Tangerang Selatan.
“Video itu di Mapolres Tangsel saat tangani kasus debt collector yang dikeroyok oleh sekelompok orang. Kejadian itu sudah lama, sekitar April 2023,” jelas dia.
Baca Juga: Viral Anjing Hidup Dilempar untuk Buaya, Akademisi: Kebahagiaan Menyiksa Hewan Indikasinya Psikopat
Pihaknya juga sudah melakukan pengecekan dan menemukan bahwa kediaman Richard Theodore bukan di wilayah hukum Polres Tangsel.
Galih mengimbau, warga tidak terprovokasi dengan adanya informasi yang tidak jelas kebenarannya.
"Kami mengimbau dan berharap agar warga masyarakat atau pihak-pihak yang terkait tidak terprovokasi terkait adanya video tersebut," tandasnya.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas.com