RSCM Bikin Ruangan Khusus untuk Fajri, Pria Obesitas: Bobol Pintu hingga Beli Alat Khusus
Jabodetabek | 14 Juni 2023, 16:01 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Plt Direktur Utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Lies Dina Liastuti menyebutkan bahwa kasus pasien obesitas berbobot hampir 300 kilogram (kg) asal Tangerang, Fajri, merupakan kasus yang luar biasa.
Dengan bobot badan yang cukup berat, Fajri memiliki postur tubuh yang besar.
Hal ini membuat Fajri tak dapat dirawat di ruangan biasa sehingga RSCM harus membuat ruang khusus untuk Fajri.
“Karena kondisi yang sangat luar biasa itu. Kami tidak bisa merawat di ruang rawat biasa, menyiapkan ruang rawat khusus satu ruangan untuk yang bersangkutan,” kata Lies di RSCM, Jakarta Pusat, Rabu (14/6/2023).
Baca Juga: Berat Badan Fajri Pria Obesitas Diperkirakan 260 Kg, RSCM: Kondisinya Lebih Berat dari Arya Permana
“Dan tidak bisa di tempat tidur karena berat badan yang tidak memungkinkan adanya tempat tidur yang sebesar yang dibutuhkan dan berat sekali,” imbuhnya.
Pihaknya juga harus menarik alat-alat yang ada di ruang intensive care unit (ICU) ke ruangan khusus Fajri agar kondisi alat vital pasien tetap terpantau.
Tak hanya itu, agar mobilitas pasien mudah, RSCM sampai membobol pintu dan memodifikasi ruangan sedemikian rupa agar penanganan medis yang didapatkan Fajri memadai.
“Alat-alat untuk ICU-nya kita tarik untuk ditaruh di sana ke sana untuk memonitor pasien tersebut. Memodifikasi ruangannya kita membobol pintu dan sebagainya,” jelas Lies.
Baca Juga: Dokter Ungkap Kondisi Terkini Fajri, Pria Obesitas Berbobot 300 Kg: Perlu Banyak Penanganan
Akibat obesitas ekstrem yang dialami Fajri, pria 26 tahun pun mengalami masalah di organ dalam, seperti jantung dan paru-paru.
Kedua organ tubuh ini harus bekerja ekstra agar metabolisme tubuh tetap berjalan.
Lies pun menceritakan salah satu kesulitannya menangani Fajri yang membutuhkan alat khusus.
RSCM pun harus membeli alat khusus karena alat tersebut hanya tersedia untuk pasien dengan kondisi berat badan normal.
“Kita juga kesulitan untuk menangani. Contohnya, untuk memasukkan satu alat kepada tubuh yang besar kan tidak mudah karena menembus dari otot yang begitu tebal, mencari pembuluh darahnya,” jelas Lies.
Baca Juga: Fajri, Pria Obesitas Berbobot 300 Kg Sudah 8 Bulan Hanya Terbaring di Kasur, Dokter: Tiduran Saja
“Ternyata memerlukan beberapa alat khusus yang kami harus beli tersendiri, di luar dari persediaan yang kita punya untuk orang normal," katanya.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV