> >

Masyarakat Baduy Minta Internet Diputus dan Cerita Orang Belanda Buat Penelitian Tanpa Penerjemah

Banten | 14 Juni 2023, 09:12 WIB
Sejumlah warga Baduy berjalan menuju Kantor Gubernur Banten untuk mengikuti tradisi Seba Baduy di Kota Serang, Sabtu (29/4/2023). Tradisi yang berlangsung setiap tahun tersebut ditandai dengan penyerahan hasil panen serta penyampaian aspirasi warga Baduy kepada pemerintah. (Sumber: ANTARA FOTO/ASEP FATHULRAHMAN)

Dia menambahkan bahwa setelah membangun rumah tinggal di Desa Cipeureu pada Agustus/September 1939 dan mengakhiri penelitian pada Juli/Agustus 1941. "Beberapa kali penelitian terpaksa dihentikan dan ditunda karena gangguan kesehatan," ujarnya.

Geise juga menghilangkan gambaran tentang wilayah Baduy yang terpencil dan "berbahaya" sebab bisa dijangkau dari Jakarta dengan kereta api. "Maka penilaian tentang keterpencilan wilayah ini kiranya bersifat relatif," katanya.

Berada di kawasan berbukit-bukit dan semakin ke selatan semakin curam karena bagian dari kaki Gunung Kendeng, mengharuskan pengunjung punya daya tahan fisik cukup. "Kisah-kisah perjalanan lama yang ditemukan acapkali menggambarkannya dengan romantis, terutama ketika mengisahkan betapa hal itu melelahkan dan "berbahaya".

Baca Juga: Masalah Kesehatan Intai Suku Baduy Dalam: Kaki Membusuk, Tak Ada Bidan (1)

Penelitian ini baru diterbitkan lebih dari 70 tahun kemudian, saat Geise sudah meninggal. Dokumen penelitian ini ditemukan di perpustakaan Universitas Katolik Parahianga Bandung, tempat Geise mengabdi sebagai rektor yang pertama, 1955-1979. Niti Ganda adalah nama lain dari Geise, yang lahir di Rotterdam pada 7 Februari 1907 dan meninggal dunia di Belanda 1 Agustus 1995 dalam usia 88 tahun.         

Penulis : Iman Firdaus Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU