> >

Temuan Bunker Narkoba di Kampus Ternama Makassar, Granat: Polisi Transparan, Jangan Dibuka Setengah

Sulawesi | 9 Juni 2023, 08:42 WIB
Ilustrasi narkoba. Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Sulawesi Selatan mendesak kepolisian untuk mengungkap secara terbuka temuan bunker narkoba yang berada di dalam salah satu kampus ternama di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). (Sumber: Kompas.com / Shutterstock)

MAKASSAR, KOMPAS.TV - Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Sulawesi Selatan mendesak polisi untuk mengungkap secara terbuka temuan bunker narkoba yang berada di dalam salah satu kampus ternama di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel)

Ketua Granat Sulsel, Jamil Misbach mengatakan, polisi seharusnya mampu menjelaskan secara terbuka mengenai adanya bunker narkoba itu guna menghindari persepsi negatif masyarakat.

Ia juga menekankan agar polisi tidak memberikan informasi yang setengah-setengah ke ruang publik.

Baca Juga: Polisi Temukan Bukti Peredaran Narkoba di Kampus Ternama Makassar: Ada Buku Rekap Penyaluran

"Kalau ada bunker, kenapa tidak di-publish bahwa ada bunker di universitas ini. Langsung saja disebut keberadaan bunker itu baru diselidiki siapa yang punya," tutur Jamil, Kamis (8/6/2023).

Menurut Jamil, pengungkapan oleh polisi penting untuk mencegah kerisauan dan spekulasi masyarakat.

"Jangan dibuka setengah. Kan kalau ini dibuka setengah bahwa ada bunker gitu (menimbulkan pernyataan)," tutur Jamil, dikutip dari Kompas.com.

Jamil juga berharap bahwa semua pihak yang terlibat dalam peredaran narkoba di dalam kampus dapat ditangkap.

Termasuk dalang hingga pemasok narkoba yang disebut polisi dikendalikan dari dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).

Baca Juga: Polisi Sebut Ada Kampus di Makassar Jadi "Bunker" Narkoba, Dikendalikan Bandar di Lapas

Sebelumnya diberitakan Kompas.tv, Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulsel telah mencium adanya praktik peredaran narkoba di skala besar di salah satu kampus ternama di Makassar.

Bahkan polisi menemukan catatan transaksi barang haram tersebut hingga 3 kilogram narkoba telah beredar dalam lingkup kampus sejak lama.

Direktur Reserse Narkoba Polda Sulsel, Kombes Pol Dodi Rahmawan, mengatakan pihaknya saat ini tengah melakukan pengembangan terhadap jaringan tersebut.

"Kami belum melakukan ekspos karena masih menge"Kita belum ekspos yah, kita masih menunggu momen. Karena kita sementara kejar itu jaringannya," tutur Kombes Dodi.

Penulis : Danang Suryo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, Kompas.com


TERBARU