Polisi Harap Tato Naga Bisa Ungkap Identitas Korban Laki-Laki yang Dimutilasi di Solo
Jawa tengah dan diy | 24 Mei 2023, 05:30 WIBSOLO, KOMPAS.TV - Polresta Surakarta berharap hasil autopsi yang menemukan adanya tato naga di potongan tubuh korban mutilasi di Solo dan Sukoharjo, Jawa Tengah, bisa dikenali oleh masyarakat, terutama keluarga atau kerabat korban.
Dengan begitu, penyidik kepolisian dari Polresta Surakarta dapat mengungkap identitas korban yang diketahui berjenis kelamin laki-laki itu.
Baca Juga: Update Kasus Penipuan Tiket Konser Coldplay: Korban Tambah Jadi 65 Orang, Kerugian Capai Rp227 Juta
"Kami berharap informasi dari hasil autopsi oleh Tim Forensik itu, tato naga di tubuh dan lengan korban dapat dikenali warga, sehingga dapat mengungkap identitas korban mutilasi," kata Kapolresta Surakarta Kombes Iwan Saktiadi, di Solo, Selasa (23/5/2023).
Kombes Iwan mengatakan, arah penyidikan kepolisian terhadap kasus mutilasi itu masih menunggu identitas dari jenazah korban.
Polresta Surakarta bersama Polres Sukoharjo, kata dia, sudah menghubungi dokter forensik Polda Jateng yang mememeriksa potongan tubuh korban mutilasi tersebut.
Menurut Kombes Iwan, berdasarkan hasi autopsi yang sudah dilakukan, kondisi potongan tubuh korban tersebut bisa dikatakan hampir seluruhnya lengkap.
Adapun potongan tubuh yang sudah ditemukan itu mulai dari bagian kepala, badan bagian atas, tangan, lengan, kaki, badan bagian bawah sudah lengkap.
Baca Juga: Fakta Kasus Mutilasi di Solo: Kepala, Badan, dan Kaki Kiri di Sukoharjo, Tangan Kanan di Surakarta
"Ada ciri-ciri yang sudah kami sampaikan sebelumnya, ada tato bergambar naga di punggung dan lengan kanan,” tutur Kombes Iwan.
“Hal itu data spesifik lainnya yang secara ilmu forensik acap kali digunakan untuk mengidentifikasi, namun masih menunggu proses.”
Iwan berharap dengan adanya data-data itu, ada masyarakat yang mengenali sehingga polisi dapat menelusurinya untuk mengungkap identitasnya.
Jika identitas korban sudah terungkap, kata dia, pihaknya akan melusuri lebih lanjut dengan memeriksa pihak keluarga korban dan rekan-rekannya.
“Atau di mana terakhir korban terpantau, mungkin ada alat komunikasinya, dan lain sebagainya,” ujarnya.
Baca Juga: Update Mutilasi Bos Air Isi Ulang Semarang: Tak Hanya Husen, Pedagang Angkringan juga Jadi Tersangka
Lebih lanjut, Kombes Iwan mengatakan dari hasil pemeriksaan forensik, kondisi korban meninggal terlebih dahulu, baru dipotong-potong oleh pelaku.
Sebelumnya, Polresta Surakarta menyampaikan, hasil autopsi oleh tim forensik RSUD Dr Moewardi menyatakan bahwa potongan tubuh manusia yang ditemukan di sungai di Desa Cemani, Kecamatan Grogol, merupakan jenis kelamin laki-laki berusia sekitar 40 tahun.
Kombes Iwan Saktiadi mengatakan sebanyak tujuh potongan tubuh manusia ditemukan di lokasi kejadian di Sukoharjo dan Solo, pada Minggu (21/5) hingga Senin (22/5).
Dia menambahkan terdapat tato bergambar naga pada bagian punggung kanan dan lengan kanan. Informasi berikutnya, lanjut Iwan, waktu kematian korban diperkirakan pada Kamis (18/5) hingga Jumat (19/5), serta korban semasa hidupnya merupakan seorang perokok.
"Hasil autopsi dipastikan potongan kepala dan tubuh lainnya merupakan satu rangkaian. Walaupun masih ada bagian potongan tubuh yang belum ditemukan, tetapi dipastikan satu rangkaian," katanya.
Baca Juga: Sempat Tak Menyesal, Pelaku Mutilasi di Semarang Akhirnya Minta Maaf
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV