> >

Baru Pindah 4 Bulan, Siswa SD di Sukabumi Tewas Diduga Dianiaya, Mengaku Dipukuli Teman Sekolah

Jawa barat | 22 Mei 2023, 01:49 WIB
Ilustrasi penganiayaan pemukulan pukul bentrok perkelahian pengeroyokan (Sumber: HANDOUT/Kompas.com)

SUKABUMI, KOMPAS.TV - Seorang siswa kelas 2 sekolah dasar (SD) di Kabupaten Sukabumi, MHD (9), meninggal dunia usai diduga dianiaya teman sekolahnya.

Menurut penuturan sang kakek, HY (52), cucunya meninggal di rumah sakit pada Sabtu (20/5/2023).

Dari infomasi yang diterima HY, korban dianiaya pada Senin (15/5/2023) dan Selasa (16/5/2023).

Keesokan harinya pada Rabu (17/5/2023), korban harus masuk rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

HY mengungkapkan, cucunya itu merupakan siswa baru yang pindah sekolah sekitar empat bulan lalu.

"Jadi baru 4 bulan pindah ke sini, tujuannya agar dekat dan sudah membikinkan rumah untuk orang tua dekat sekolah," terangnya, Sabtu, dikutip Kompas TV dari Tribun Jabar.

Sebelum meninggal, korban sempat mengeluhkan rasa sakit di bagian dada, rahang dan tulang punggung serta mengalami sesak napas.

Saat dibawa rumah sakit, korban awalnya tak mengaku ketika ditanya apa yang menjadi penyebab sakit yang dia rasakan.

Tapi kemudian korban mengaku bahwa dia dipukuli oleh temannya. HY pun tak tahu bahwa cucunya menjadi korban penganiayaan.

Baca Juga: Anak SD di Sukabumi Diduga Dikeroyok Kakak Kelas, Alami Kejang dan Koma di RS sebelum Meninggal

"Awalnya kami keluarga tidak mengetahui bila cucu saya menjadi korban penganiayaan."

"Namun akhirnya, setelah ditanya sampai empat kali oleh dokter, baru mengakui dipukuli temannya," ungkap HY. 

Mewakili keluarga, HY ingin agar kasus kematian cucunya yang diduga dianiaya ini bisa diusut secara tuntas. 

"Harapan dari kami sebagai keluarga, minta dituntaskan siapa pelaku yang sebenarnya, dan minta pertanggungjawaban dari keluarganya (pelaku) dan tanggung jawab sekolah," ucapnya.

Saat ini, kasus tewasnya siswa SD di Sukabumi ini sudah ditangani oleh pihak kepolisian.

Kapolsek Sukaraja Kompol Dedi Suryadi mengatakan bahwa polisi bakal menindaklanjuti informasi masyarakat dan meminta keterangan dari berbagai pihak, termasuk keluarga korban. 

Dedi menuturkan, untuk saat ini, keluarga korban menolak jenazah untuk diautopsi. 

"Namun tetap saat ini kami masih mengumpulkan bahan keterangan, masih menyelidiki," terangnya. 

Baca Juga: Viral, Pemudi Asal Sukabumi Ini Rela 'Ngebut' Tanpa Helm & Alas Kaki saat Kawal Ambulans

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Tribun Jabar


TERBARU