> >

Gempa M 5,0 Guncang Trenggalek, BMKG: Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng

Jawa timur | 14 Mei 2023, 15:22 WIB
Laporan BMKG terkait gempa bumi bermagnitudo 5,0 di Trenggalek, Jawa Timur, Minggu (14/5/2023). (Sumber: BMKG via ANTARA)

TRENGGALEK, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa bumi tektonik bermagnitudo 5,0 yang mengguncang Samudera Hindia Selatan Jawa di wilayah Trenggalek, Jawa Timur, Minggu (14/5/2023) siang, akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.

"Kejadian hari ini pukul 12.17 WIB wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa, Trenggalek, Jawa Timur diguncang gempa tektonik," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Minggu, dikutip dari Antara.

Ia menjelaskan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5.0.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,02° Lintang Selatan, 111,51° Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 103 km arah Tenggara Kota Pacitan, Jawa Timur, pada kedalaman 56 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng," katanya.

Kemudian hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser.

Baca Juga: Heboh Awan Berbentuk Gasing Muncul di Langit Natuna, BMKG Beri Penjelasan

Dampak dari kejadian itu, kata Daryono, menimbulkan guncangan di daerah Bantul, Wonogiri, dan Blitar, dengan skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Daerah yang terdampak berada di Trenggalek dengan skala intensitas I - II MMI.

Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.

Daryono menambahkan hingga pukul 12.29 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," katanya.

Baca Juga: KTT ASEAN 2023: BMKG hingga Mba Rara Dilibatkan Untuk Modifikasi Cuaca Labuan Bajo Tetap Cerah

 

Penulis : Kiki Luqman Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Antara


TERBARU