Cerita Sopir Bus AKAP Harus Rela Cuma Mudik Pas Malam Takbiran Demi THR Keluarga
Jabodetabek | 20 April 2023, 05:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Dadang Permana (44) sopir Bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) mengisahkan bagaimana ia harus rela pulang untuk mudik 2023 nanti bertepatan dengan malam takbiran jelang Idulfitri 1444 H.
Pasalnya, ia harus kejar setoran demi target dan tentu saja membawa sedikit uang atau Tunjangan hari Raya (THR) buat keluarganya di kampung halaman.
Kampung halaman Dadang sendiri berada di Sumedang dan khususnya masa puasa Ramadan 2023 kali ini, ia harus terus bekerja. Sulit bekerja dari rumah.
"Keluarga saya semua di Sumedang, nanti Lebaran baru bisa pulang ke sana dari Subang pas malam takbiran," ujar Dadang yang menjadi sopir PO Kramat Djati mengisahkan di Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (18/4/2023).
Baca Juga: Mudik ke Pemalang, Alif Bawa Calon Istri Naik Motor Modal Rp200 Ribu Langsung Jumpa Ortu
Adapun Dadang sudah menjadi sopir bus AKAP selama enam tahun dan kondektur selama 13 tahun. Dan kini jadi sopir bus di PO Kramat Djati.
Selama mengaspal atau berprofesi di jalanan sebagai sopir ataupun kenek, ia kerap sempatkan diri untuk pulang kampung dari mess para sopir di Subang, meskipun tak bisa pulang.
Ia juga cerita, mengalami waktu sepi ketika pandemi Covid-19 masih parah dan ia pu memutuskan tidak pulang kampung.
"Tahun 2021 itu pas lagi parah-parahnya pandemi. Enggak bisa pulang karena takut yang di rumah kena Covid-19," ungkap Dadang.
Baca Juga: Kisah Masinis Kereta: Diprotes Selalu Absen Lebaran Keluarga, Kini Didoakan Antar Selamat Pemudik
Itu membuatnya sedih, karena lebaran adalah waktu kumpul keluarga.
"Cara silaturahminya dulu lewat telepon, tapi tetap aja ada rasa kangen. Tapi juga ngertiin yang di rumah takut kena Covid-19, jadi kami jaga jarak," tutup dia.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV