> >

Di Belitung, 20 Mortir Bekas Perang Dunia II Ditemukan di Tempat Pengepul Barang Bekas

Sumatra | 9 April 2023, 16:27 WIB
Mortir aktif yang ditemukan di tempat pengepul di Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (9/4/2023). (Sumber: Kasmono/Antara)

TANJUNG PANDAN, KOMPAS.TV - Pihak berwenang menemukan 20 buah mortir di sebuah tempat pengepul barang bekas di Desa Air Raya, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung, Sabtu (8/4/2023) malam.

Mortir itu diduga berasal dari sisa-sisa kapal Perang Dunia II yang tenggelam di perairan Belitung.

Komandan Kompi Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Babel, Iptu Yudi Firmansyah menyebut mortir yang ditemukan pengepul barang bekas itu diduga masih aktif.

"Kami meyakini mortir ini dalam keadaan aktif. Jadi kami imbau bagi masyarakat yang menemukan mortir sisa perang dunia kedua di laut, jangan diangkat karena dinilai akan membahayakan," kata Yudi dikutip Antara.

Baca Juga: BIN Angkat Bicara Soal Temuan Mortir yang Dilaporkan Impor dari Serbia untuk Dipakai di Papua

Yudi menambahkan, pihaknya akan segera mengevakuasi 20 buah mortirt di tempat pengepul barang bekas tersebut.

Lokasi penemuan mortir itu kini telah dipasangi garis polisi dan dijaga.

"Untuk sementara mortir ini kami amankan terlebih dahulu bersama Polres Belitung karena ini dalam lingkungan masyarakat jadi kami mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Yudi.

"Kami minta masyarakat tidak datang ke lokasi ini karena daerah ini berbahaya, sebab ada penemuan mortir itu diduga aktif," lanjutnya.

Sementara itu, pengepul barang bekas yang menyimpan mortir, Ataqwa mengaku mendapatkan senjata itu dari Desa Selat Nasik.

"Saya mencari besi ke Selat Nasik karena ada yang menawarkan besi kepada saya kemudian saya beli," kata Ataqwa.

Penjual mortir disebut menemukan 20 buah mortir itu ketika menyelam mencari teripang di perairan Pulau Sumedang, Membalong.

"Katanya dapat saat menyelam di dasar laut, kemudian diangkat mortir itu dan di dasar laut lokasi tersebut juga ditemukan badan kapal tenggelam," kata Ataqwa.

"Barang ini saya beli sekitar sebelum puasa Ramadan ini, sehingga sudah 20 hari di sini aman-aman saja. Namun saya merasa aneh, sehingga saya melaporkan ke Kodim," lanjutnya.

Baca Juga: 3 Rumah di Pasuruan Rusak Terkena Mortir Marinir, Dankormar: Itu Amunisi Latihan, Bukan Disengaja

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya

Sumber : Antara


TERBARU