Soal Ibu Hamil Meninggal Usai Ditolak RSUD Subang, Polisi: Belum Ada yang Lapor
Update | 7 Maret 2023, 16:52 WIBSaat diperiksa, kata Euis, pasien mengalami muntah.
Awalnya, Euis menduga itu hal biasa karena pasien dalam kondisi akan melahirkan.
Terlebih, secara fisik pasien terlihat sehat dan tidak menunjukkan gejala apa pun.
Namun, karena khawatir terjadi sesuatu, Euis dan suami korban memutuskan membawa Kurnaesih ke Puskesmas Tanjungsiang.
Sampai di puskesmas sekitar pukul 19.30 WIB, pasien kembali muntah.
Baca Juga: Kisah Kurnaesih Ibu Hamil yang Meninggal Bersama Bayinya Usai Ditolak Melahirkan di RSUD Subang
"Saat itu, pihak puskesmas memberi tahu pihak RSUD Subang via telepon bahwa akan ada pasien yang mau melahirkan dirujuk ke RSUD dan surat rujukan menyusul dan akan dibawa oleh pihak keluarga,” kata Euis.
Euis menambahkan, ia bersama pasien dan keluarganya tiba di RSUD Subang sekitar pukul 21.00 WIB dan langsung dilarikan ke IGD.
"Di ruang IGD, pasien mendapat perawatan sebentar, kemudian langsung dibawa ke ruang PONEK (Ruangan Khusus Ibu Melahirkan)," ucapnya.
"Namun sayang, sesampai di ruang PONEK, perawat malah ngomong ruangan PONEK penuh dan ICU juga penuh dan silakan bawa pasien ke rumah sakit yang lain, tanpa ada pemeriksaan dari pihak perawat di ruang tersebut,” imbuhnya.
Saat diminta membawa pasien ke rumah sakit lain, Euis mengaku sempat berdebat dengan perawat di PONEK tersebut.
Sebab, Euis dengan tegas meminta pasien diperiksa terlebih dahulu karena kondisinya yang sudah dalam keadaan kritis mau melahirkan.
"Saya mencoba memohon agar dilakukan pemeriksaan kesehatan pasien dulu kepada perawat, agar kami tahu keadaan pasien bagaimana jika harus dilarikan ke rumah sakit yang lain," ujarnya.
Tetapi, permintaan Euis tersebut diabaikan pihak perawat. Ia pun akhirnya berbicara dengan pihak keluarga pasien untuk membawa Kurniasih ke rumah sakit di Bandung karena RSUD Subang penuh.
"Namun, tak menyangka, di tengah perjalanan pasien muntah lagi dan akhirnya pasien meninggal sebelum sampai ke rumah sakit," ujarnya.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV/Tribunnews/Antara