> >

Wali Murid NTT Keberatan Sekolah Jam 5 Pagi: Jam Tidur Sangat Sedikit, Tak Baik buat Kesehatan Anak

Peristiwa | 1 Maret 2023, 20:25 WIB
Seorang bapak mengantar anaknya ke sekolah saat sudah mulai diberlakukannya kebijakan sekolah jam 5 pagi di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri I Kupang di Kota Kupang, NTT, Rabu (1/3/2023). (Sumber: Kornelis Kaha/Antara)

KOTA KUPANG, KOMPAS.TV - Orang tua dan wali murid di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) ramai memprotes kebijakan masuk sekolah pukul 05.30 WITA. Orang tua siswa menilai kebijakan bikinan Gubernur NTT Viktor B Laiskodat itu terburu-buru dan tidak efektif.

Ofni Otu, orang tua siswa di SMA Negeri I Kupang menyebut, kebanyakan wali murid menentang kebijakan tersebut. Ia mengaku para wali murid khawatir dengan keselamatan anak mereka.

"Karena itu tadi saya sendiri yang mengantar anak saya dari rumah. Karena sampai dengan jam 06.00 WITA, kendaraan umum seperti bemo (angkot, red) belum beroperasi," kata Afni dikutip Antara, Rabu (1/3/2023).

Baca Juga: 2 Kebijakan Nyeleneh Gubernur NTT, Sekolah Jam 5 Pagi dan Jalan Kaki demi Kendalikan Inflasi Daerah

Ofni menambahkan, ia khawatir dengan kesehatan buah hatinya karena kebijakan masuk pagi-pagi mengurangi jam tidur. Ofni juga menyorot aksi kriminalitas yang lebih rawan di waktu subuh yang bisa mengganggu perkembangan psikis dan mental anak.

Menurut Ofni, jika pemerintah menetapkan masuk sekolah pukul 05.30 pagi, anaknya harus bangun pukul 04.00 kendati tidur pukul 23.00 atau 00.00 karena banyaknya pekerjaan rumah.

"Tentu jam tidurnya sangat sedikit, dan ini tidak baik buat kesehatan. Apalagi anak-anak remaja itu butuh kurang lebih delapan jam untuk tidur," kata Ofni.

Senada dengan Ofni, Ina, orang tua murid di SMA Negeri 1 Kupang mengaku terpaksa mengikuti perjalanan ke sekolah sang anak karena masuk lebih pagi.

"Jadi anak saya perempuan, dia bawa kendaraan motor sendiri, lalu saya juga bawa sendiri motor dan ikut dari belakang, karena khawatir terjadi sesuatu di jalan," kata Ina.

"Sebenarnya beban juga, karena harus pagi-pagi sekali berangkat dari rumah dengan jalanan masih sepi sekali. Tetapi mau bagaimana lagi, ini demi masa depan anak, jadi ikut saja," lanjutnya.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Antara


TERBARU