Lapor Jokowi Banjir Solo Sudah Teratasi, Gibran Berencana Tambah Sumur Resapan
Update | 21 Februari 2023, 12:11 WIBSURAKARTA, KOMPAS.TV – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa banjir yang melanda Solo sudah teratasi. Ia pun berencana untuk menambah sumur resapan di beberapa titik.
"Sudah teratasi," ucap Ayah Jan Ethes Srinarendra ini saat bertemu Presiden Jokowi dalam pernikahan adik Ibu Negara Iriana, Anjas Aryo Wijanarko dengan Febrina Farraf Anova di Dyandra Convention Center Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu (18/2/2023).
Dalam pertemuan itu Jokowi disebutkan memang sempat berkomentar kepada Gibran soal bencana banjir yang melanda Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (17/2/2023) kemarin.
"Iya, komen (komentar) soal banjir. Tapi sudah terselesaikan," ujar Gibran di Solo, Jawa Tengah, Selasa (21/2/2023), dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Banjir Jadi 'Kado' Ultah Solo: Gibran Minta Maaf hingga Status Tanggap Darurat Banjir
Suami Selvi Ananda ini pun menyampaikan Pemkot Solo berencana menambah sumur resapan di beberapa titik guna mengantisipasi banjir.
"Ya nanti. Sudah diatasi sama BBWS (red. Balai Besar Wilayah Sungai)," kata Gibran.
Sebelumnya, banjir yang melanda Solo disebabkan akibat luapan dari anak Sungai Bengawan Solo dan Sungai Bengawan Solo. Imbasnya, sebanyak 16 kelurahan banjir.
Ribuan warga yang rumahnya tergenang banjir dievakuasi ke pengungsian atau tempat yang aman.
BBWS Bengawan Solo melakukan evaluasi pasca-banjir yang melanda wilayah Solo, Jawa Tengah, beberapa hari lalu. Dari hasil evaluasi, BBWS akan meningkatkan kapasitas pompa air untuk mengantisipasi banjir.
Kepala BBWS Bengawan Solo Maryadi Utama menuturkan, bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di Solo pada Jumat (17/2/2023) karena debit air yang tinggi dan durasi hujan yang deras.
Baca Juga: Satu Warga Solo Meninggal di Pengungsian Banjir
Pihaknya bersama dengan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah meninjau pompa air di lokasi banjir Solo. Sebab, ada beberapa pompa yang terendam banjir.
"Jadi kita akan mengevaluasi untuk meningkatkan baik pompa dan rumah pompa akan kita tinggikan," kata Maryadi dalam konferensi pers penanganan bencana banjir Solo di Kantor BBWS Bengawan Solo di Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (20/2/2023).
25 stasiun pompa air tak mampu kurangi banjir
Disebutkan, BBWS Bengawan Solo mengoperasionalkan 15 stasiun pompa air dan empat unit mobil PAM selama dua hari banjir melanda Solo.
Selain itu ada 10 pompa air yang dimiliki oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo di beberapa lokasi rawan banjir belum mampu mengurangi banjir.
"Waktu itu memang kita kejar-kejaran. Teman-teman stand by dan terus memompa. Karena curah hujan durasinya sangat lama kita masih kekurangan pemompaannya. Karena kapasitas dan keluarannya waktu itu kita perhitungkan punya BBWS itu sekitar 22.000 liter/detik dan kotanya 2.000 liter/detik. Dan airnya terus kita pompa Alhamdulillah Sabtu pagi sudah mulai mengering semua," ungkap dia.
Baca Juga: Tujuh Sekolah Dijadikan Tempat Pengungsian Korban Banjir Solo, Sekolah Sementara Lewat PJJ
Menurutnya banjir yang melanda Solo hanya 15 persen dari debit yang masuk ke Sungai Bengawan Solo yaitu 280 meter kubik/detik dibanding beberapa curah hujan yang terjadi di Kali Dengkeng dan Sungai Samin.
Kali Dengkeng 562 meter kubik/detik dan Sungai Samin 400 meter kubik/detik serta limpasan dari anak-anak Sungai Bengawan Solo sehingga debit Sungai Bengawan Solo menjadi level siaga merah yaitu 86,55 mdpl.
Ia pun menyebut, banjir yang melanda Solo selama dua hari kemarin seperti yang terjadi pada 2007 lalu. Setelah 2007 sampai 2016 tidak ada banjir sebesar ini.
“Ini kita antisipasi dengan evaluasi kemarin kami dampingi Bapak Dirjen Sumber Daya Air untuk mengevaluasi dan meningkatkan kapasitas pompa kita dan mengantisipasi air masuk di Joyotakan," kata Maryadi.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Kompas.com