Tujuh Sekolah Dijadikan Tempat Pengungsian Korban Banjir Solo, Sekolah Sementara Lewat PJJ
Update | 17 Februari 2023, 19:04 WIBSURAKARTA, KOMPAS.TV – Setidaknya tujuh sekolah menjadi tempat pengungsian warga korban banjir di Kota Solo yang terjadi sejak Kamis (16/2/2023) sore.
"Karena sekolah jadi tempat pengungsian, kami lakukan PJJ (pembelajaran jarak jauh) untuk sementara," ungkap Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surakarta Dian Rinetta di Solo, Jumat (17/2/2023), dikutip dari Antara.
Sejumlah sekolah yang digunakan untuk tempat pengungsian di antaranya SDN Kalangan, SDN Dadapsari, SD Muhammadiyah 6 Kampung Sewu, SDN Wiropaten, SD Muhammadiyah 18, dan SDN Joyontakan.
Namun, Dian menegaskan, sebagian PJJ dilakukan bukan karena sekolah digunakan sebagai lokasi pengungsian, melainkan bangunan sekolah tersebut terkena banjir.
Dua sekolah di Solo yang terkena banjir yakni SMPN 6 Surakarta dan TK Pembina Jebres Surakarta.
Baca Juga: Solo Dikepung Banjir, 21.846 Warga Terdampak, 4.000 Mengungsi, Gibran Terus Pantau Kondisi
"Selama masih terdampak, ya, PJJ, padahal Senin besok ada yang harus menjalani tes," ujarnya seraya mengimbuhkan, "Ya, nanti kami atur lagi."
Kepala SMPN 6 Surakarta Purnomo turut mengungkapkan, banjir masuk ke sekolahnya mulai Kamis sore. Pada saat itu, para siswa sudah pulang ke rumah masing-masing sehingga banjir tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar.
"Bagi sekolah kami, banjir ini terburuk setelah tahun 2007 dan 2016. Bahkan tahun 2016 lalu ketinggian air sampai 50 cm. Kalau banjir kali ini tertinggi, masuk ke kelas sekitar 20 sentimeter," katanya.
Sementara itu, hingga saat ini, proses evakuasi warga terdampak banjir masih terus berlangsung. Tim SAR Brimob Kota Solo mengerahkan puluhan personel guna mengevakuasi warga.
Selama proses evakuasi ini, Tim SAR Brimob menyusuri rumah-rumah warga mengunakan perahu karet. Warga yang dievakuasi mulai dari balita hingga lansia.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV