> >

Bripda HS Ngaku Polisi saat Ancam dan Tusuk Sopir Taksi Online, Lakukan Pengamatan Dua Hari

Kriminal | 16 Februari 2023, 19:13 WIB
Anggota Densus 88 Anti Teror Polri, Bripda Haris Sitanggang atau Bripda HS, saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan sopir taksi online di halaman Polda Metro Jaya, Kamis (16/2/2023). (Sumber: KOMPAS.com/Tria Sutrisna)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Densus 88, Bripda Haris Sitanggang alias Bripda HS, tersangka kasus pembunuhan sopir taksi online Sony Rizal Taihitu, sempat mengaku sebagai anggota polisi sebelum membunuh korban.

Hal tersebut diketahui dalam adegan 25 saat rekonstruksi kasus yang digelar di Polda Metro Jaya, Kamis (16/2/2023).

Awalnya, Bripda HS kebingungan untuk mengembalikan uang sang kakak sebesar Rp90 juta yang dihabiskan untuk bermain judi. Uang itu sejatinya untuk membeli mobil Daihatsu Terios.

Karena itu, pelaku berencana mengambil mobil milik Sony Rizal Taihitu untuk dijual dan digunakan untuk mengembalikan uang pembelian mobil dari sang kakak.

Baca Juga: Terungkap! Awal Mula Rencana Bripda HS Bunuh Sopir Taksi Online di Depok

Pertemuan pelaku dengan korban terjadi di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, Senin dini hari, 23 Januari 2023. 

Di halte Semanggi yang terletak di seberang Polda Metro Jaya, tersangka melihat ada tiga mobil yang terparkir dengan urutan paling depan mobil Avanza Blue Bird, di tengah mobil Avanza merah milik korban dan di belakang mobil Sigra hitam.

Kala itu, Bripda HS memilih Avanza merah dan meminta sang sopir untuk mengantarnya ke kawasan Perumahan Bukit Cengkeh, Cimanggis, Depok.

Koban meminta agar pelaku membayar sesuai aplikasi yakni sebesar Rp93 ribu. Kemudian pelaku meminta agar tidak menggunakan aplikasi resmi taksi online, dengan ongkos sebesar Rp90 ribu. 

Baca Juga: Rekonstruksi Kasus Anggota Densus 88 Bunuh Sopir Taksi Online, Peragakan 37 Adegan

Tersangka duduk di kursi tengah belakang mobil Avanza merah yang dibawa korban. Setibanya di kawasan Perumahan Bukti Cengkeh, pelaku meminta diantar ke gerai ATM karena mengaku tak memiliki uang tunai.

Setelah kembali ke mobil, pelaku yang duduk di kursi penumpang di belakang sopir, tiba-tiba mengaku tidak memiliki uang sepeser pun.

"Korban kemudian bertanya, 'Maksudnya gimana, Pak?' Korban kemudian membalikkan badan ke arah pelaku," ujar penyidik yang memimpin rekonstruksi.

Bersamaan dengan itu, pelaku mengambil pisau yang telah disiapkan dan menodongkannya kepada korban sambil berkata, "Saya anggota."

Baca Juga: Ibunda Ungkap Eliezer Tak Akan Berhenti Apalagi Kapok Jadi Polisi!

Sony berusaha menahan tangan pelaku sambil menanyakan maksud pelaku menodongkan pisau ke arahnya.

Pada adegan 27, tersangka menusukkan pisau yang dibawanya ke arah korban, namun tersangka tidak bisa memastikan di bagian mana korban terkena tusukan.

"Namun tersangka merasakan tusukan terakhir terkena di bagian kepala," ujar penyidik.

Pengamatan Dua hari

Sebelum melakukan aksi pembunuhan, Bripda HS melakukan pengamatan selama dua hari. 

Pada Sabtu, 21 Januari 2023, tersangka naik bus TransJakarta ke arah Blok M sembari memantau situasi jalanan untuk mendapatkan sasaran berupa mobil yang akan dicuri.

Baca Juga: Pengakuan Penumpang yang Ketakutan Saat Sopir Fortuner Ngamuk Tabrak Taksi Online yang Ditumpanginya

Saat itu, Bripda HS hanya berkeliling dari satu halte ke halte lainnya dan berakhir di Terminal Kampung Rambutan.

Kemudian pada keesokan harinya, Minggu, 22 Januari 2023, tersangka kembali menaiki bus Transjakarta untuk berkeliling memutari daerah Jakarta. 

"Pukul 03.00 WIB tersangka turun di halte UKI Cawang sembari melihat-lihat mobil taksi online yang sedang parkir di pinggir jalan. Upaya tersebut tersangka lakukan sampai pukul 09.00 WIB namun tidak ada hasil," ujar penyidik.

Di hari yang sama, tersangka kembali naik bus TransJakarta ke arah Pinang Ranti. Namun dia memutuskan berpindah bus lalu turun di Halte Semanggi.

Korban Sony Rizal Taihitu, warga Mekarsari Permai II Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat ditemukan kritis dengan sejumlah luka dan pisau menancap di leher oleh petugas keamanan di Perumahan Bukit Cengkeh 1, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Pria paruh baya itu kondisi terkapar di samping mobil Avanza merah bernomor polisi B 1739 FZG di Jalan Nusantara, RT 006 RW 015, sekitar pukul 04.20 WIB, Senin, 23 Januari 2023.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara, penyidik menemukan dompet yang diduga milik pelaku. 

Tak lama kemudian pada hari yang sama, Bripda Haris Sitanggang ditangkap di Puri Persada, Desa Sindang Mulya, Bekasi, Jawa Barat sekira pukul 16.30 WIB.
 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU