> >

Usai 25 Warga Dievakuasi karena Intimidasi KKB, Distrik Paro Sudah Kosong

Peristiwa | 10 Februari 2023, 20:26 WIB
Tim gabungan TNI-Polri sedang bersiap melakukan evakuasi 15 pekerja bangunan yang mendapat ancaman dari KKB di Distrik Paro, Kabupaten Nduga. (Sumber: Kompas.com/Dok Satgas Damai Cartenz .)

NDUGA, KOMPAS.TV - Distrik Paro yang berada di Kabupaten Nduga, Papua, sudah kosong setelah 25 warga yang berusaha mengamankan diri dari intimidasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ke Distrik Kenyam berhasil dievakuasi. 

Hal tersebut diungkapkan Kaops Satgas Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani dalam program Kompas Petang di KOMPAS TV, Jumat (10/2/2023). 

Faizal menambahkan, identifikasi masih terus dilakukan untuk mengantisipasi apabila ternyata masih ada masyarakat yang juga dalam perjalanan menuju Kenyam. 

"Ini yang sedang kita identifikasi. Nampaknya, dari pantauan terakhir, sepertinya sudah hampir kosong Distrik Paro," kata Faizal. 

"Kami mencoba menyisir, kalau memang masih ada masyarakat dalam perjalanan ke arah Kenyam, kita lakukan evakuasi kembali," tambahnya. 

Seperti yang diketahui, personel gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi 25 warga Distrik Paro yang ingin mengamankan diri ke Distrik Kenyam, Nduga. 

Warga Paro tersebut menempuh perjalanan menuju Kenyam karena takut dengan intimidasi yang dilakukan oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya, yang sebelumnnya mengancam 15 pekerja bangunan dan membakar pesawat Susi Air. 

 

Faizal kemudian menjelaskan, pemukiman di Distrik Paro sendiri mayoritas berada di sekitar landasan pesawat. 

Namun, ada juga beberapa masyarakat yang tinggal di beberapa titik lain dan tersebar sehingga menyulitkan untuk melakukan pengecekan. 

Baca Juga: Gunakan 4 Helikopter, Warga Paro Papua Dievakuasi ke Kenyam Pasca KKB Bakar Pesawat Susi Air

Meski begitu, Satgas Damai Cartenz tetap mengirimkan tim untuk menyisir di jalur ke arah Kenyam untuk mengetahui apakah masih ada masyarakat yang tertinggal. 

"Kami tadi pagi itu mengirimkan 2 tim untuk memantau dan menyisir. Kalau masyarakat ini perlu segera diamankan, maka akan ada 2 tim yang mengamankan," lanjutnya. 

"Sementara pasukan masih ada di Distrik Paro," ujar Faizal. 

Terakhir, Faizal kembali menegaskan bahwa semua unsur TNI-Polri yang berada di Papua berkomitmen untuk memecahkan permasalahan di Distrik Paro, terutama dalam hal evakuasi pilot Susi Air yang hingga saat ini belum diketahui pasti keberadaannya. 

Ia juga memohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia agar timnya bisa segera menemukan di mana posisi pilot Susi Air tersebut

"Tidak hanya Satgas Damai Cartenz, tapi semua unsur TNI-Polri yang ada di Papua, bekerja sama untuk memecahkan permasalahan ini. Itu yang pertama," kata dia. 

"Yang kedua, bahwa seluruh stakeholder ini menunjukkan negara berusaha hadir di Distrik Paro untuk memberi pengayoman dan perlindungan kepada masyarakat."

"Dan yang ketiga, tentunya kami berharap doa restu dari seluruh masyarakat Indonesia untuk kami bisa lebih cepat mengidentifikasi dalam pencarian pilot Susi Air ini," pungkas Faizal. 

Baca Juga: Pencarian Pilot Pesawat Susi Air, Polisi: Masih Kendala Hutan Lebat

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU