Kriminolog Sebut Ada Empat Pembunuhan Berantai yang Dilakukan Wowon Cs, Begini Penjelasannya
Kriminal | 23 Januari 2023, 17:41 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV – Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala, menilai ada empat serial killing atau pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon Erawan alias Aki (60) dan kawan-kawan.
Adrianus mengatakan, jika melihat dari pelaku, memang pelakunya sama. Tetapi motif pembunuhan itu berbeda-beda.
“Bagi saya ini lebih dari satu serial killing. Karena tadi, motifnya berbeda-beda. Memang pelakunya sama, tapi motifnya berbeda-beda,” tuturnya dalam dialog Kompas Petang Kompas TV, Senin (23/1/2023).
Baca Juga: Cerita Korban Wowon Cs yang Selamat dari Maut: Saya Minum Kopi Beracun!
Ia menyebut ada empat motif dalam pembunuhan berantai yang terjadi di Bekasi dan Cianjur, Jawa barat tersebut.
“Sebagaimana saya katakan, ada empat motif yang bisa saling berjejalan, itu mengindikasikan ada empat serial killing.”
Keempat motif itu, menurutnya, adalah ekonomi, penggandaan uang, menghindar dari laporan anggota keluarga korban ke polisi, dan memperkuat kemampuan klenik.
“Yang kedua tentu saja motif penggandaan uang. Itu harus dibedakan dengan motif ekonomi, dalam arti bahwa ketika sudah terima uang lalu kemudian uang bisa dikuasai. Itu secara pidana beda.”
Baca Juga: Update Terkini Kasus Pembunuhan Berantai Wowon Cs: 9 Korban Sudah Teridentifikasi
“Ketiga adalah ketika ada niat dari para pelaku untuk melenyapkan nyawa anggota keluarga yang telah melihat perbuatan di Cianjur dalam rangka melenyapkan korban-korban sebelumnya,” tuturnya.
Motif keempat terkait upaya peracunan, yang mengindikasikan upaya untuk memperkuat kemampuan klenik atau supranatural.
“Keempat, terkait dengan upaya peracunan, ini juga dapat dianggap sebagai motif tersendiri, khususnya untuk memperkuat kemampuan klenik, dengan kata lain menjadikan anggota keluargga, khususnya anak sebagai tumbal.”
Baca Juga: Ternyata Wowon Targetkan Bunuh Tetangga, Polisi: Untuk Buang Sial Usai Bunuh Keluarganya di Bekasi
Sembilan Korban Pembunuhan
Seperti diberitakan Kompas TV sebelumnya, Wowon, Solihin alias Duloh, dan Muhammad Dede Solehudin alias Dede, terungkap melakukan pembunuhan berantai terhadap sembilan orang.
Adapun para korban bernama Ai Maemunah alias AM (40) yang merupakan istri Wowon,
Ridwan Abdul Muiz alias RA (23) dan MR (17) anak Ai Maemunah dari suami pertamanya, dan Wiwin, istri dari Wowon.
Kemudian, Noneng yang merupakan ibunda Wiwin, Bayu bocah berusia dua tahun anak dari Wowon dan Ai Maemunah, serta Farida istri Wowon.
Lalu seorang tenaga kerja wanita atau TKW bernama Siti, dan satu korban lain yang belum diketahui keberadaannya.
Adapun korban Ai Maemunah dan kedua anaknya dibunuh di Bekasi. Sementara Wiwin, Neneng, Bayu, dan Farida dibunuh terlebih dahulu di Cianjur. Sedangkan Siti dibunuh di Surabaya dan dibuang ke laut.
Baca Juga: Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs Berpotensi Bertambah, Ada Sosok Misterius di Kontrakan Lama Dede
Korban Berpotensi Bertambah
Korban kasus pembunuhan berantai Wowon cs berpotensi bertambah. Pasalnya, warga di sekitar rumah ditemukannya jasad korban diduga bernama Farida, mengaku melihat ada perempuan lain yang sebelumnya tinggal bersama tersangka.
Di sebuah rumah kontrakan berukuran 15 meter x 7 meter di Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat, tiga tersangka yakni Wowon alias Aki (60), Solihin alias Duloh (63), dan M Dede Solehudin alias Dede (35) pernah bertemu pemilik kontrakan bersama dua perempuan.
Pemilik kontrakan Dedi Somantri (39) menjelaskan, Solihin awalnya datang sendiri untuk mengontrak rumahnya.
Namun, meski sudah memberikan sejumlah uang, Solihin tak kunjung menempati rumah kontrakan Dedi hingga hampir satu bulan lamanya.
Setelah itu, Dedi sempat melihat Solihin datang bersama dua lelaki dan dua perempuan dewasa. Kepada Dedi, dua lelaki itu diperkenalkan bernama Wowon dan Dede, sementara dua perempuan itu bernama Farida dan Rina.
”Dua perempuan itu mengaku sebagai anak Solihin (Duloh). Mereka semua jarang bersosialisasi,” ujar Dedi, Sabtu (21/1/2023), dilansir dari Kompas.id.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Kompas.id