Kisah Nono Siswa SD di Kupang, Pernah Gagal Jadi Juara Dunia Matematika lantaran Listrik Mati
Peristiwa | 21 Januari 2023, 14:21 WIBNamun, kemalangan tersebut tidak terjadi pada tahun 2022. Nono kembali mengikuti kompetisi yang sama dan akhirnya sukses menjadi juara pertama.
Nono berhasil mengalahkan total 7.000 peserta. Posisi kedua diraih peserta asal Qatar dan peringkat ketiga direngkuh peserta asal Amerika Serikat.
Penyerahan penghargaan dan hadiah juara satu matematika internasional untuk Nono dilakukan di Kantor Gubernur NTT pada Selasa (10/1/2023) pekan lalu.
Acara itu dihadiri Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Bupati Kupang Korinus Masneno, founder Abacus Brain Gym (ABG) Amerika Serikat Juli Agustar Djonli, dan founder ABG Indonesia Aguslina Angkasa.
Baca Juga: Belajar Matematika lewat Gamelan Jawa, Begini Caranya
Sebagai ibu, Nuryati mengaku sangat bangga dengan prestasi yang dicapai Nono. Ia mengatakan akan terus mendorong dan mengembangkan kemampuan sang anak.
"Sebagai orang tua, tentunya kami sangat bangga. Dan yang pasti, kami akan terus mendorong dan mengawalnya untuk terus belajar mengembangkan kemampuannya," kata dia.
Apresiasi juga disampaikan oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. Viktor menyebut Nono adalah bukti daerah yang dianggap miskin, dapat melahirkan anak berprestasi.
“Walaupun di luar sana kita masih dianggap provinsi miskin, tapi kita patut berbangga karena bisa melahirkan anak yang sangat berprestasi di kancah internasional, seorang juara dunia dalam diri Nono,” kata Viktor bangga.
Baca Juga: Guru Ini Mengajar Matematika di Situs Dewasa, Hasilnya Untung Besar
"Hari ini, Nono telah membuktikan, bukan hanya kepada kita yang hadir, tapi juga kepada seluruh dunia bahwa peradaban kemajuan suatu daerah hanya bisa diperoleh dan dibangun melalui ketekunannya dalam dunia pendidikan."
Penulis : Gilang Romadhan Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Kompas.com