> >

Gunung Marapi dan Kerinci Erupsi Bersamaan, Larangan Aktivitas Radius 3 Km

Peristiwa | 12 Januari 2023, 15:02 WIB
Ilustrasi Gunung Kerinci. Pengelola Taman Nasional Kerinci Seblat menutup sementara jalur pendakian Gunung Kerinci, Jambi, setelah mengeluarkan asap tebal pada Rabu (19/10/2022). (Sumber: Antara)

BUKITTINGGI, KOMPAS.TV – Selain aktivitas vulkanik Gunung Marapi, Sumatera Barat yang terus meningkat, Gunung  Kerinci yang wilayahnya meliputi Provinsi Jambi dan Sumatera Barat, juga kembali erupsi hari ini, Kamis (12/1/2023).

Gunung Kerinci dilaporkan menyemburkan abu vulkanis setinggi 600 meter, lebih rendah dibandingkan dengan letusan pada Rabu (11/1/2023) kemarin.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Kerinci Irwan Syafwan menuturkan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah timur laut dan timur.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum dia milimeter dan durasi sementara ini skitar 13 menit 20 detik. Seismogram terekam tremor menerus dengan amplitudo 1-4 dominan 2.

"Erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat," katanya melalui keterangan tertulis, Kamis (12/1/2023), dikutip dari Antara

Adapun Gunung api aktif tertinggi di Asia Tenggara ini masih berada pada status level II (Waspada).

Baca Juga: Kembali Erupsi, Gunung Marapi Sumbar Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 1 Km

Larangan aktivitas radius 3 km

Masyarakat di sekitar Gunung Kerinci dan pengunjung/wisatawan dilarang mendaki kawah yang ada di puncak gunung di dalam radius tiga kilometer dari kawah aktif (masyarakat dilarang beraktivitas di dalam radius bahaya/KRB III).

Selain itu, sebaiknya jalur penerbangan di sekitar Gunung Kerinci dihindari karena sewaktu-waktu masih memiliki potensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan.

Sebelumnya, gunung yang berada di Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Solok Selatan ini mengalami erupsi pada 11 Januari dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 900 meter di atas puncak (sekirat 4.705 meter di atas permukaan laut).     

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU