Gelombang Tinggi dan Angin Kencang, Pelayaran Kapal Cepat Rute Bali-Lombok Ditutup selama 2 Hari
Peristiwa | 24 Desember 2022, 15:44 WIBGILI TRAWANGAN, KOMPAS.TV – Akibat cuaca buruk, pelayaran kapal penumpang berkecepatan tinggi atau fastboat rute Bali ke Lombok dan sebaliknya, dihentikan selama dua hari, sejak Sabtu (24/12/2022) hingga Senin (26/12/2022).
Hal ini dilakukan untuk menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran akibat gelombang tinggi dan angin kencang yang melanda Selat Lombok bagian utara.
Hal itu dinyatakan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai, Bali I Made Budha, Sabtu.
“Untuk menjaga keselamatan dan keamanan pelayaran, dengan ini disampaikan kepada para operator kapal dan nakhoda kapal-kapal penumpang berkecepatan tinggi atau fastboat yang berangkat dari Padangbai, untuk tidak memberangkatkan kapal pada tanggal 24 Desember 2022 sampai dengan 26 Desember 2022,” ujar I Made Budha dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.tv, Sabtu.
Baca Juga: Gili Trawangan Lombok Siap Sambut Wisatawan Nataru 2023, Okupansi Hotel Diperkirakan Capai 80 Persen
Ia menambahkan, keputusan tidak memberangkatkan fastboat yang berlayar di Selat Lombok bagian utara itu dilakukan setelah berkoordinasi dengan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Pemenang, Lombok Utara.
Namun, pelayaran menggunakan kapal feri rute Padangbai, Bali menuju Lembar di selatan Lombok dan sebaliknya, dilaporkan tetap berlangsung seperti biasa.
Ada pun penundaan pemberangkatan fastboat rute Bali-Lombok dan sebaliknya itu dilakukan karena cuaca buruk yang melanda Selat Lombok, terutama di bagian utara, berupa angin kencang dan gelombang tinggi.
Pada Sabtu (24/12), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Balai Besar Wilayah III Denpasar menyatakan, gelombang mencapai ketinggian mulai 1,25 meter hingga 2,25 meter.
Baca Juga: Kapal Mutiara Timur I Berpenumpang Ratusan Orang Masih Terbakar di Selat Lombok!
Peningkatan ketinggian gelombang ini diamini Kepala UPP Kelas II Pemenang Mustajib. Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh pelaku pelayaran seperti nakhoda, kru, dan penumpang kapal untuk selalu berhati-hati.
“Memang ada peningkatan gelombang sesuai perkiraan BMKG,” ujar Mustajib saat dihubungi Kompas.tv, Sabtu.
“Semua kita punya kesadaran masing-masing, karena kita kan tidak mau ada yang celaka. Jadi, tetap berhati-hati,” imbuhnya.
Ia juga menambahkan, rute pelayaran dari Pelabuhan Bangsal di Lombok Utara menuju Tiga Gili (Trawangan, Meno, dan Air) dan sebaliknya sejauh ini tetap berjalan seperti biasa. Namun, tak menutup kemungkinan akan ditunda jika situasi membahayakan.
“Penyeberangan (Bangsal – Tiga Gili) sejauh ini tidak ditutup. Tetapi kita fleksibel, kalau sekiranya ada peningkatan gelombang dan membahayakan, kita tunda dulu pelayaran,” ujarnya.
“Yang jelas, selalu berhati-hati,” pungkasnya.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV