Semarang 10K Powered by Isoplus Ajak 2.100 Pelari Nikmati Keunikan Budaya dan Arsitektur Semarang
Peristiwa | 21 Desember 2022, 03:05 WIBWakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuredjo meminta semua pelari bisa menikmati lomba Semarang 10K Powered by Isoplus sekaligus menikmati keindahan Kota Semarang. Budiman juga berpesan agar para pelari tidak memaksakan diri meskipun mereka ingin mengejar personal best (PB) atau catatan waktu terbaik.
"Meskipun PB harus dikejar, jangan memaksakan. Lebih baik selamat dan nanti setelah lomba bisa menikmati kuliner di Kota Semarang," tutur Budiman.
Marketing Manager Wings Food Joshua Gunawan mengaku sangat senang melihat antusiasme pelari yang mengikuti Semarang 10K Powered by Isoplus. Apalagi, banyak pelari yang datang dari luar kota khusus untuk mengikuti lomba tersebut.
"Ada yang jauh-jauh datang sengaja untuk menikmati Semarang 10K ini dan menikmati keindahan Kota Semarang. Semoga teman-teman bisa menikmati apa yang kami sudah persiapkan untuk teman-teman. Ada banyak banget fasilitas yang sudah kami siapkan sepanjang trek, jadi manfaatkan sebaik-baiknya," ujar Joshua.
Dalam Semarang 10K tahun ini, Robi Syianturi berhasil menjadi juara kategori 10 Km Nasional Putra dengan catatan waktu 32 menit 43 detik. Di urutan kedua kategori yang sama, ada Nurshodiq dengan waktu 33 menit 47 detik. Adapun urutan ketiga diraih Rahmad Setiabudi dengan catatan waktu 34 menit 03 detik.
Baca Juga: Harian Kompas Gelar Pameran NFT Mata Dasawarsa di Bali, Ada Arsip Halaman Muka Tahun 1965
Sementara itu, dalam kategori 10 Km Nasional Putri, Odekta Elvina Naibaho meraih juara pertama dengan catatan waktu 35 menit 05 detik. Catatan waktu ini membuat Odekta berhasil memecahkan rekor Semarang 10K tahun 2019 atas namanya sendiri.
Pada urutan kedua kategori 10 Km Nasional Putri, ada pelari Triyaningsih dengan catatan waktu 40 menit 15 detik. Adapun di urutan ketiga adalah Desi Kristiani dengan waktu 40 menit 41 detik.
Sementara itu, perihal cut off time, tahun ini Semarang10K 2022 Powered by Isoplus memberlakukan batas waktu 2 jam. Hal ini dilakukan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan, tidak hanya bagi para pelari, tetapi juga masyarakat Kota Semarang.
Penulis : Redaksi Kompas TV Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV