> >

Perampok Ancam Telanjangi Istri Wali Kota Blitar agar Mau Tunjukkan Brankas Tempat Simpan Uang

Kriminal | 13 Desember 2022, 16:56 WIB
Kolase rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso yang menjadi sasaran perampokan sebelum dan usai dipasangi garis polisi, Senin (12/12/2022). (Sumber: Tribunnews)

BLITAR, KOMPAS.TV - Wali Kota Blitar Santoso menjelaskan, dirinya diancam untuk menunjukkan brankas uang miliknya saat perampokan terjadi di rumah dinasnya di Jl. Sodanco Supriyadi No 18, Kota Blitar, Jawa Timur (Jatim), Senin (12/12/2022).

Para perampok tersebut mengancam Santoso, jika dirinya tak mengaku untuk memberi tahu brankas, maka istrinya akan ditelanjangi.

"Ia (perampok) sempat ngomong, kalau tidak segera dibuka, istri saya mau ditelanjangi. Dia mengancam seperti itu," terangnya kepada awak media, Selasa (13/12).

Baca Juga: Wali Kota Blitar Terluka pada Kaki, Dianiaya Perampok saat Penyekapan

Santoso mengaku kepada para perampok bahwa dirinya tak memiliki brankas untuk menyimpan uang. Perampok tersebut diduga tak percaya dengan pengakuan Wali Kota Blitar itu.

"Selama ini saya tidak memiliki brankas penyimpan uang. Uang yang saya simpan tidak ada. Saya tidak ada brankas," tuturnya.

"Dikira saya membohongi tak mau menunjukkan brankasnya. Saya bilang 'kalau mau membuka almari, silakan dibuka, karena almari tak dikunci, dan tak ada kuncinya'," ujar Santoso mengulangi percakapannya ketika disekap pelaku.

Baca Juga: Rumah Dinas Wali Kota Blitar Dirampok, Tiga Anggota Satpol PP Turut Diikat, Mata & Mulut Dilakban

Para perampok tersebut juga sempat memukul dan menendang Santoso karena dianggap tak mau jujur untuk menunjukkan brankas.

"Saya ditendang, dipukul, dalam posisi disekap baik mulut, mata, tangan," jelasnya.

Atas kejadian tesebut, Santoso mengalami luka pada bagian kakinya. Wakil Wali Kota Blitar Tjutjuk Sunario mengungkapkan, Santoso juga mengalami trauma atas kejadian tersebut.

Baca Juga: 7 Orang Diperiksa Polisi Terkait Kasus Perampokan dan Penyekapan Wali Kota Blitar

"Memang ada sedikit luka di kaki. Sedikit. Ya mungkin trauma, lah, ya. Itu memang butuh waktu untuk penyembuhan," ujar Tjutjuk kepada wartawan, Selasa.

Tjutjuk mengatakan, perampok sempat melakukan tendangan terhadap kaki Santoso. Penyekapan tersebut, jelas Tjutjuk, juga membuat Santoso mengalami trauma psikologis.

Meski demikian, Tjutjuk tak memerinci berapa kali pelaku melakukan kekerasan terhadap Santoso.

"Menurut Pak Wali memang ditendang para pelaku," ujarnya.

 

 

Penulis : Danang Suryo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU