> >

Fakta-Fakta di Balik Penangkapan Terduga Teroris di Sukoharjo: Tidak Terkejut dan Orang Baik

Peristiwa | 2 Desember 2022, 11:06 WIB
Anggota polisi berjaga-jaga di depan rumah dan warung milik P, terduga teroris di Dukuh Kluyon, Desa Weru, Kecamatan Baki , Sukoharjo, Kamis (1/12/2022. (Sumber: Tribunsolo.com)

SOLO, KOMPAS.TV – Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap empat orang terduga teroris di Sukoharjo. Satu di antaranya yakni JKU, warga Pajang, Solo yang tinggal di rumah kos di Cemani, Sukoharjo.

Terkait peristiwa ini, Kepala Desa Cemani Hadi Indrianto mengaku tidak terkejut. Sebab, baginya penangkapan seorang teroris di wilayah yang dia pimpin itu bukan hal baru.

"(Kaget) Enggak juga. Karena sudah empat kali ini ya di Cemani itu. Dan di lokasi ini ( Sekitar rumah kos terduga JKU) sudah dua kali ini," ungkapnya, Kamis (1/12/2022), dikutip dari TribunSolo.com.

Hadi menuturkan, meski sudah melakukan upaya antisipasi bersarangnya terduga teroris di Cemani ini, namun tetap saja ada penangkapan.Seluruh ketua RT yang ada di Cemani sudah diminta untuk melakukan pendataan lengkap warganya termasuk warga yang hanya tinggal sementara di rumah kos.

"Makanya saya tau alamatnya dia (JKU). Karena sudah ada data dari pak RT. Dia bukan warga Cemani," terangnya.

Meski begitu, pihaknya yang tak punya kapasitas dalam penanganan terorisme sulit mengendus pergerakan teroris. Termasuk JKU yang ditangkap Kamis Pagi (1/12/2022) di wilayah Gentan saat mau berdagang.

"Saya taunya tadi pagi sekitar jam 7 sudah dikasih tau tapi belum jelas. Sekitar setengah 8 saya suruh pak Kadus muter (untuk mencari informasi)," jelasnya.

Baca Juga: Lika-liku Abu Bakar Baasyir, Dulu Dipenjara karena Terorisme, Kini Akui NKRI

Penggeledahan

Diketahui, Tim Densus 88 Antiteror pun menggeledah beberapa tempat tinggal terduga teroris di Sukoharjo, Kamis (1/12/2022). Penggeledahan ini dilakukan setelah penangkapan empat terduga teroris.

Densus 88 mulai melakukan penggeledahan dari Bendosari, kemudian ke Cemani dan Grogol.

Penggeledahan berakhir di sebuah rumah dan tempat usaha warung soto milik P di Dukuh Kluyon, Desa Weru, Kecamatan Baki, Sukoharjo.

Penggeledahan yang dilakukan tim Densus 88 Antiteror ini dijaga ketat oleh aparat polisi. Mereka berjaga di sekitar luar rumah dan warung usaha P.

Tempat indekos terduga JKU

Kondisi yang sama juga terlihat di penggeledahan indekos terduga teroris JKU yang didampingi Kepala Desa Cemani, Hadi Indrianto.

 “Tidak ditemukan barang-barang yang membahayakan. Disitu ditemukan buku-buku kecil. Iqro, lancar baca qur'an, memperdalam ibadah. Buku-buku itu ada di atas lemari, di atas meja belajar," terang Hadi.

Adapun, proses penggeledahan ini berlangsung satu jam yang dimulai pukul 14.30 WIB. Untuk, terduga teroris JKU ini diketahui mengekos bersama keluarga, yakni anak dan istri.

Menurut informasi dari warga, JKU merupakan seorang pedagang buah wilayah Gentan. Tak ada gelagat aneh atau gerak -gerik yang mencurigakan dari JKU.

JKU dikenal bukan seorang yang tertutup. "Malah dia lebih baik dibanding masyarakat umum. Sosialnya juga tinggi. Dia juga pengurus masjid," tutur Hadi.

Rumah terduga P

Sementara itu, penggeledahan di rumah terduga P, Densus tak membawa apa-apa.

Syamsuddin ketua RT 2, Dukuh Kluyon, Desa Weru, Kecamatan Baki, Sukoharjo mengatakan penggeledahan yang berlangsung 30 menit itu menyisir seluruh sudut rumah.

"Mulai dari kamar, gudang hingga kamar mandi tadi," katanya.

Dia mengaku selama mendampingi proses penggeledahan itu tak ada satu barang yang disita. "Kalau yang tas hijau dibawa petugas tadi itu pakaian ganti untuk pak P," sebut Hadi.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Tribunsolo.com


TERBARU