Potensi Pembatasan Akibat Kenaikan Kasus Covid-19 Bikin Target PAD Pariwisata Bantul Sulit Tercapai
Update corona | 13 November 2022, 03:05 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus Covid-19 kembali meningkat. Wacana pembatasan mobilisasi orang pun membuat Dinas Pariwisata Bantul waswas.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo, kenaikan kasus Covid-19 bisa berimbas pada sektor pariwisata. Oleh karena itu, ia berupaya membangun kesadaran supaya masyarakat berwisata dalam keadaan sehat dan tetap mengenakan masker.
“Kalau sudah bergejala, entah Covid-19 atau tidak akan berisiko,” ujarnya, Sabtu (12/11/2022).
Ia menyarankan jika wisatawan sudah merasakan demam atau gejala flu, maka sebaiknya menunda rencana berwisata.
Baca Juga: Hari Ini, KNKT dan Polisi Gelar Olah TKP Kecelakaan Bus Pariwisata di Bantul
“Saya berharap ada kesadaran, jadi ada penurunan signifikan di November ini dan akhir tahun tidak mengkhawatirkan,” ucapnya.
Ia menilai jika pembatasan akhirnya dilakukan, maka bakal berdampak pada pendapatan asli daerah (PAD). Bantul menargetkan PAD dari sektor pariwisata Rp32 miliar pada tahun ini.
“Tanpa ada Covid-19 pun target ini sudah sulit diraih,” tuturnya.
Penyebabnya, ada kenaikan BBM dan kondisi ekonomi sedang tidak baik. Saat ini, PAD sektor pariwisata di Bantul sudah mencapai Rp23 miliar.
Kwintarto menargetkan pada akhir tahun bisa mencapai Rp28 miliar dengan asumsi pada akhir tahun biasanya ada pemasukan dari pariwisata sekitar Rp3 miliar sampai Rp4 miliar.
Baca Juga: Belum Jelas, Wisata Bantul Bakal Buka atau Tutup saat PPKM Level 3 Libur Natal dan Tahun Baru
“Hanya saja kalau ada pembatasan, belum tentu Rp25 miliar bisa didapat atau tidak,” kata Kwintarto.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV