Antisipasi Bangunan Roboh, Siswa SD di Bantul Belajar di Kelas Darurat
Berita daerah | 11 November 2022, 15:24 WIB
Sementara, BOS hanya bisa digunakan untuk perawatan saja, dan bukan untuk merenovasi karena itu memerlukan biaya yang cukup besar.
Selama belum ada perbaikan, sekolah mengupayakan anak-anak tidak jenuh saat belajar di kelas darurat, yakni dengan membuat semua kelas bergiliran belajar di ruang kelas darurat tersebut. Hal ini bisa menumbuhkan rasa toleransi dan empati antar sesama warga sekolah.
Selain kelas 1A dan 1B yang masing-masing memiliki jumlah siswa 26 anak, kelas lain yang sempat merasakan belajar di ruang kelas darurat adalah kelas 5A.
Salah satu siswa kelas 5A, Aiska Fainara (11) merasa kepanasan saat belajar di ruang kelas darurat. Ia pun jadi sulit berkonsentrasi dalam belajar.
“Walaupun ada tiga kipas tetap panas, suaranya bercampur jalanan, kemarin juga ada suara gilingan padi,” ucapnya.
Baca Juga: Terungkap, Pelaku Pencabulan Anak SD di Bantul Ternyata Residivis Kasus Serupa
Selain SD Negeri 3 Bantul, Sekolah lain yang mengalami kerusakan cukup parah adalah SD Negeri Sawit Panggungharjo, Sewon. Atap sekolah terlihat melengkung.
“Kondisi sekolah memang sudah waktunya untuk direnovasi. Namun yang sangat terlihat membahayakan adalah bubungan di atas kelas 5,” tutur Kepala SDN Sawit, Sumartinah.
Untuk sementara waktu, ruang kelas 5 dikosongkan dan siswanya menempati ruangan yang sebelumnya digunakan untuk aktivitas ekstrakurikuler dan ruang kelas 4 yang berada di sebelahnya tetap berfungsi.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV