Permukaan Air Laut di Bengkulu Naik Efek Gerhana Bulan Total, Masyarakat Diimbau Jangan Panik
Peristiwa | 8 November 2022, 15:23 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kepahiang, Provinsi Bengkulu mengatakan fenomena gerhana bulan total berdampak pada naiknya permukaan air laut di Bengkulu, Selasa (8/11/2022).
Meski demikian, pengamat meteorologi geofisika pertama Stasiun BMKG Kepahiang, Provinsi Bengkulu Marsellei Justia mengatakan, masyarakat tak perlu panik terkait kondisi itu.
Baca Juga: Warga Pesisir Jakarta Utara Berkemas Hindari Rob Jelang Gerhana Bulan
"Untuk dampak dari gerhana bulan total yang mungkin terjadi adalah pasang naik air laut yang akan lebih tinggi dibanding hari biasanya, namun tidak perlu khawatir atau panik, karena kondisi tersebut normal adanya," tuturnya dikutip dari Kompas.com, Selasa.
"Dan (naiknya permukaan air laut) dapat juga terjadi tidak hanya saat gerhana bulan total, tapi juga terjadi pada fase bulan baru akibat terpengaruh oleh gravitasi bulan," lanjut Marsellei.
Baca Juga: Gerhana Bulan Total 8 November 2022, Ini Waktu dan Daftar Wilayah Penampakannya
Kenaikan permukaan air laut ini akan terjadi pada waktu fase akhir gerhana dan tak terlalu signifikan terjadi.
Untuk di Bengkulu, puncak gerhana bulan total berpotensi terlihat di Kabupaten Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Selatan, dan Kaur.
Namun, karena puncak gerhana terjadi saat matahari belum terbenam, maka akan sulit terlihat.
Berdasarkan data visibilitas, puncak gerhana bulan total akan terjadi pukul 17.59 WIB dan akan berakhir pukul 20.57 WIB.
Baca Juga: Gerhana Bulan Perparah Rob, Simak Penjelasan BMKG
Penulis : Danang Suryo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas.com