> >

Kisah Pieter Erberveld di Batavia, Tudingan Makar dan Hukuman Mati Paling Sadis

Sosial | 1 November 2022, 07:05 WIB
Warga keturunan Jerman bernama Pieter Erberveld di era kolonialisme (Sumber: Tribune Manado -)

"Sebagai kenang-kenang yang menjijikan atas dihukumnya sang pengkhianat: Pieter Erberveld. Karena itu dipermaklumkan kepada siapa pun, mulai sekarang tidak diperkenankan untuk membangun dengan kayu, meletakkan batu bata dan menanam apapun di tempat ini dan sekitarnya: Batavia, 14 April 1722," begitulah terjemahan dari kalimat berbahasa Belanda di monumen itu.

Sayang, monumen asli sudah tidak ada dan diganti replikanya di Museum Prasasti, di sebuah pekuburan di Jakarta Pusat.

Alwi Shihab seorang penulis sejarah Jakarta dalam bukunya, "Queen of the East" menyebutkan bahwa sampai kini masih diperdebatkan apakah tuduhan terhadap Pieter dan para pengikutnya benar. 

Baca Juga: Sejarah Kota Tua Jakarta, Alami Puluhan Tahun Revitalisasi

Bahkan para sejarawan Belanda sendiri curiga bahwa tuduhan ini hanyalah rekayasa Gubernur Jenderal Zwaardecroon (1718-1725).

Karena Pieter menolak menjual tanahnya kepada pejabat tinggi VOC itu. Apalagi kemudian terbukti seluruh kekayaannya disita, makin menguatkan dugaan itu.


 

Penulis : Iman Firdaus Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU