> >

Terungkap! Paket Pemicu Ledakan di Sukoharjo Berisi Bubuk Petasan dan Dipesan pada April 2021

Peristiwa | 25 September 2022, 22:54 WIB
Kapolda Jawa Tengah Irjen. Pol. Ahmad Luthfi mengungkapkan isi paket yang memicu ledakan di sebelah rumah anggota Brimob, Grogol Indah, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah (25/9/2022). (Sumber: Tangkapan layar cuplikan video Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi mengungkapkan isi paket yang memicu ledakan di pekarangan kosong sebelah rumah anggota Brimob, Grogol Indah, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Surakarta, Minggu (25/9/2022).

"Hasil olah TKP yang dilakukan Jibom, telah ditemukan bubuk hitam, jadi bubuk hitam ini kami duga adalah bahan petasan," ungkap Irjen Ahmad saat konferensi pers di kantor Polda Jateng, Minggu (25/9/2022).

Ia menyebut, bubuk hitam yang diduga bahan petasan itu terkemas dalam dua kantong plastik berukuran satu ons, bersama dengan sumbu dan benda lain.

"Jadi bubuk hitam kami temukan dua kantong plastik dengan ukuran 1 ons, empat bungkus plastik kosong, sisanya residu," jelasnya.

"Kemudian, ada sumbu petasan," imbuhnya.

Baca Juga: Tertulis "Sumbu Kembang Api" di Paket yang Diduga Picu Ledakan di Asrama Polisi Grogol Sukoharjo

Selain itu, ia membenarkan bahwa paket tersebut dikirim dari daerah Indramayu, Jawa Barat dan dipesan pada tahun lalu.

"Hasil penyidikan sementara, paket itu benar datangnya dari Indramayu, yang dipesan 22 April 2021," ujarnya.

Pengirim paket, yakni CV Mandiri Sujono, Indramayu, kata Kapolda Jateng, telah diamankan di Polresta Indramayu.

Selain itu, Ahmad mengatakan, pihak penerima yang namanya tertera di paket, yakni berinisial A juga sudah diamankan di Polresta Surakarta.

Ia juga membenarkan bahwa anggota Brimob yang menjadi korban ledakan paket tersebut, yakni Briptu Dirgantara Pradipta, pernah melakukan razia terkait pesanan online bubuk hitam yang diduga petasan itu tahun lalu.

"Bahwa benar anggota kami, yang kini menjadi korban, pernah melakukan razia satu tahun yang lalu, terkait paket pesanan online namanya bubuk hitam yang diduga petasan yang di CV itu disebutkan sebagai bahan untuk mengusir tikus di wilayah Klaten," ungkapnya.

"Artinya, saya pastikan bahwa ledakan di wilayah kami di daerah Sukoharjo, tidak ada unsur teror. Hanya kelalaian anggota yg menyebabkan bahan itu meledak," jelasnya.

Baca Juga: Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo, Kapolda Jateng: Tak Ada Unsur Teror

Meski belum dapat memastikan kelalaian yang dimaksud karena korban masih dirawat di rumah sakit, Ahmad mengatakan telah memeriksa anggota Brimob lainnya dan memastikan bahwa korban pernah melakukan razia COD pengiriman bahan bubuk hitam di daerah Jurug, Jawa Tengah.
 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU