> >

Menteri BUMN Erick Thohir: Mahasiswa Jangan Hanya Sibuk Pergerakan

Peristiwa | 5 Juli 2022, 16:46 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (Sumber: Antara)

PURWOKERTO, KOMPAS.TV - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengajak mahasiswa untuk tidak hanya sibuk dalam pergerakan, tetapi harus mampu mengisi peluang-peluang yang ada untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Erick Thohir menyampaikan hal tersebut karena Indonesia akan menjadi negara yang sangat besar dan maju.

Terutama pada 2045 nanti, di mana pertumbuhan ekonomi berada di angka 5 persen.

Baca Juga: Densus 88 Dalami Temuan PPATK soal Transaksi Keuangan ACT yang Diduga Mengalir ke Teroris

"Kita punya kesempatan yang luar biasa, menjadi negara yang sangat besar dan maju. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai tahun 2045 itu (diperkirakan) 5 persen rata-ratanya," kata Erick Thohir di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (5/7/2022).

Adapun Erick Thohir menyampaikan hal itu saat Kuliah Umum Tokoh Nasional Menteri BUMN "Kolaborasi BUMN dan Perguruan Tinggi dalam Menciptakan Generasi Digital yang Tangguh di Era Disrupsi" yang digelar di Auditorium Graha Widyatama Prof. Rubijanto Misman, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.

Menurut Erick, dengan pertumbuhan ekonomi yang berada pada rata-rata 5 persen itu, Indonesia akan menjadi negara terbesar keempat secara ekonomi di dunia.

"Ini sesuatu hal yang tidak terulang lagi dan kalian adalah ujung tombak bagaimana kita bisa memastikan negara ini seperti yang kita impikan," ujarnya.

Baca Juga: Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Erick Thohir hingga Budiman Sudjatmiko Ungkapkan Belasungkawa

Lebih lanjut, Erick Thohir mengulas tentang bagaimana perjalanan bangsa Indonesia sebelum kemerdekaan hingga sekarang ini.

Ia mengatakan pada 1928, pemuda-pemudi Indonesia bicara tentang Indonesia Satu, yakni satu Tanah Air, satu bangsa, dan satu bahasa atau yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.

Selanjutnya, pada 1998 para mahasiswa juga menjadi ujung tombak perubahan dinamika politik bangsa, sehingga Indonesia benar-benar menjadi negara demokrasi seperti saat ini.

Sementara tantangan untuk generasi sekarang, menurut Erick, tentu bukan lagi sibuk pada pergerakan, melainkan harus sibuk mengisi peluang-peluang yang ada dengan pendidikan, profesionalisme, dan pengusaha baru Indonesia.

Baca Juga: Klaim 100 Persen Kepengurusan Tingkat Provinsi, Partai Mahasiswa akan Daftar Peserta Pemilu 2024

"Jangan hanya sibuk pergerakan. Sudah waktunya hari ini kalian semua mengisi, karena lihat nanti di Indonesia itu jumlah penduduknya 318 juta, middle class-nya, kelas menengahnya 223 juta, ini besar sekali," ucap Erick Thohir.

Dalam kesempatan itu, Menteri BUMN memaparkan 5 tren disrupsi global yang harus dihadapi Indonesia untuk mewujudkan Indonesia 2045. 

Kelima tren disrupsi global tersebut meliputi geo-ekonomi, demografi, lingkungan, teknologi, dan kesehatan.

Baca Juga: Wamenkumham Enggan Bertemu Mahasiswa Bahas RKUHP, Ketua BEM UI: Anda Jangan Omong Kosong Saja

Ia juga menjelaskan tentang potensi ekonomi digital Indonesia (EDI) yang sangat besar.

Karena saat ini kontribusi EDI terhadap produk domestik bruto (gross domestic product/GDP) pada level 4 persen dan diproyeksikan menjadi 18 persen pada tahun 2030.

Menurut dia, Indonesia memerlukan 17 juta tenaga kerja yang melek teknologi (tech-savvy).

Ia berharap Universitas Jenderal Soedirman berperan besar dalam memenuhi kebutuhan itu.

"Universitas Jenderal Soedirman diharapkan dapat mendorong pengembangan pendidikan dalam memenuhi kebutuhan tersebut," kata Erick Thohir.

Baca Juga: Mahasiswa Desak Pasal Penghinaan Presiden Dihapus di RKUHP, Ini Tanggapan DPR

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU